Abstrak: Humanistik merupakan kategori kepribadian yang dipengaruhi oleh motivasi internal, berupa meta kebutuhan alami pada manusia nyata ataupun yang tergambarkan dalam karya sastra. Melalui teori Maslow, peneliti berupaya memaparkan jenis kebutuhan motivatif Muhammad SAW dan bagaimana pemuasannya dalam Maulidul Barzanji (karya Ja’far bin Hasan al-Barzanji (w. 1763 M)), guna menelisik pesan moralnya. Tujuan tersebut dinyatakan dengan pendekatan kualitatif deskriptif, menggunakan analisis teks berbasis Psikosastra milik Endraswara. Terdapat lima jenis kebutuhan motivatif Muhammad SAW dalam Maulidul Barzanji secara sempurna, yaitu: kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Untuk pemuasannya; pertama, melalui pemenuhan kebutuhan pangan, papan, dan ekonomi; kedua, melalui perlindungan pengasuh dan nasehat Ahlul Kitab; ketiga, melalui rumah tangga sakinah dan solidaritas kesukuan; keempat, melalui posisinya sebagai al-Amiin; dan kelima, melalui prosesi bi’tsah. Hal ini menunjukkan adanya serangkaian proses yang dilalui Muhammad Saw sebelum dan saat mencapai posisi puncaknya, sebagai nabi dan rasul Allah.  Adanya kompleksitas metamorfosa di sinilah yang dapat diteladani oleh setiap manusia, agar tidak lekas putus asa dalam memuaskan kebutuhan motivatifnya, hingga mencapai posisi puncak sebagai khalifah Allah di muka bumi. Kata Kunci: Metamorfosa Kerasulan, Muhammad Saw, Prosa Maulidul Barzanji, Psikologi Sastra, dan Abraham Maslow.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017