Remaja dituntut untuk dapat mengendalikan emosinya agar tidak terjerumus pada perilaku agresif. Namun pada kenyataanya remaja juga sering dihadapkan pada konflik-konflik internal, sebagai akibat dari adanya perubahan baik secara fisik maupun secara psikis. Akibat konflik-konflik internal ini sedikit banyak mempengaruhi perilaku dan cara pandang remaja terhadap lingkungan sekitar.. Perasaan akibat konflik tersebut cenderung membuat remaja lebih mudah marah dan berperilaku agresif. Faktor peran ayah dan kontrol diri berdasarkan pra penelitian memberi kontribusi meningkatkan atau mengurangi kecendrungan perilaku agresif. Tujuan penelitian untuk menguji hubungan peran ayah dan kontrol diri dengan kecendrungan perilaku agresif pada remaja laki-laki di Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. S ampel penelitian sejumlah 129 siswa SMA di Yogyakarta dengan menggunakan cluster sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala peran ayah, skala, kontrol diri dan skala kecendrungan perilaku agresif. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan (1) Ada hubungan signifikan peran ayah dan kontrol diri terhadap kecendrungan perilaku agresif pada remaja dengan r=0.127; p<0.01.(2.Terdapat hubungan signifikan peran ayah terhadap kecenderungan perilaku agresif pada remaja dengan t = -2.21; p<0.05 (3).Terdapat hubungan signifikan antara kontrol diri dengan kecenderungan perilaku agresif remaja t = 3.556 ; p < 0.01. Simpulan menunjukkan ada hubungan antara peran ayah dan kontrol diri terhadap kecendrungan perilaku agresivitas siswa SMA di Yogyakarta.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018