Pattingalloang : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan
Vol. 2 No. 1 Januari - Maret 2015

BIOSKOP DI KOTAMADYA UJUNG PANDANG (1971-1999)

Rahmatia Rahmatia (Sejarah)



Article Info

Publish Date
20 Mar 2015

Abstract

Bioskop di Kotamadya Ujung Pandang telah ada pada abad ke-30 yang di bawah oleh orang Belanda. Yang kemudian di ikuti oleh orang Cina sebagai suatu kebanggan untuk menyambut orang-orang Belanda. Kemudian terjadi penggolongan Bioskop yang diakibatkan oleh faktor ras, ekonomi, jenis film, dan fasilitas gedung. Pada tahun 1970-an jumlah Bioskop di Kotamadya Ujung Pandang sekitar 25 gedung Bioskop namun pada tahun 1990-an itu mengalami penurunan diakibatkan kerena adanya televisi, monopoly film oleh studio 21, serta adanya VCD dan DVD bajakan. periode emas dalam perbioskopan di Kotamadya Ujung Pandang adalah tahun 1970-an. Periode emas ini juga ditandai dengan banyaknya masyarakat yang mengunjungi Bioskop sehingga kehadiran Bioskop menjadi sesuatu yang menghibur bagi masyrakat. Bioskop di Kotamadya Ujung Pandang memiliki banyak peranan diantaranya dijadikan sebagai usaha Bisnis, sebagai media hiburan bagi masyarakat, selain itu Bioskop juga di jadikan sebagai gaya hidup bagi masyarakat, dan yang paling penting bahwa Bioskop juga berperan dalam pendidikan utamanya sebagai pemberi informasi dan pengetahuan bagi masyarakat pada saat itu. Kata Kunci: Bioskop, Kotamadya Ujung Pandang

Copyrights © 2015