Tepung bungkil biji kapuk merupakan sumber protein nabati alternatif yang dapat dimanfaakan untuk mengsubstitusi tepung kedelai. Masalahnya adalah bungkil biji kapuk mengandung antinutrisi yaitu gosypol dan asam lemak siklopropenat. Salah satu cara untuk mengurangi kedua antinutrisi tersebut dapat digunakan dengan cara biologi yaitu fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung kedelai (TK) dengan tepung bungkil biji kapuk hasil fermentasi (TBBKHF) dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup juvenil udang vaname. Udang vaname yang digunakan dalam penelitian ini berukuran 2,54±0,16 g. Udang dipelihara selama 40 hari dalam akuarium yang berukuran 60x50x40 cm dengan kepadatan 15 ekor/akuarium menggunakan sistem resirkulasi tertutup. Udang diberi pakan secara satiation dengan frekuensi 4 kali sehari. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan pakan uji dan diulang 3 kali. Perlakuan A (30% TK + 10% TBBKHF), perlakuan B (20% TK + 20% TBBKHF), perlakuan C (10% TK + 30TBBKHF), dan perlakuan D (Pakan Komersial X). Pertumbuhan mutlak (PM), laju pertumbuhan spesifik (LPS), kelangsungan hidup (SR), Konsumsi pakan (KP), efisiensi pakan (EP), retensi protein (RP), dan retensi energi (RE) dievaluasi dalam penelitian ini. Uji statistik dilakukan pada semua parameter yang dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A bila dibandingkan dengan perlakuan B dan C memberikan PM (1,64 g), LPS (1,22%), SR (84,44%), KP (25,68 g), EP (44,11%), RP (1,02%) dan RE (19,54) terbaik. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian substitusi 10% TBBKHP dengan 30% TK dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup juvenil udang vaname. Kata kunci: Bungkil biji kapuk, fermentasi, asam lemak siklopropenat, udang  vaname.
Copyrights © 2017