Tulisan ini menjelaskan tentang pentingnya melakukan dialog dalamupaya membangun relasi kedamian antar umat beragama dan intern umatberagama. Dialog yang dibangun selama ini cenderung simbolis danritualis, belum menyentuh pada substansi, sehingga belum menyentuhpada akar masalah yang sesungguhnya. Penulis berharap bahwa dialogyang dibangun atas dasar kesimbangan pemahaman secara utuh baikterhadap ajaran agama yang diyakininya maupun ajaran agama orang lain.Hal ini harus dipahami oleh elit agama (tokoh agama) dan hendaknyadisampaikan ke masyarakat akar rumput. Kritik ke dalam dan ke luar padatahap berikutnya memerlukan aksi dan prilaku nyata dari pemahaman itu,tentang pentingnya meyakini secara benar ajaran agamanya danmengamalkannya, sekaligus memberikan kesempatan secara luas bagiorang lain meyakini ajaran agamanya dan mengamalknanya.
Copyrights © 2013