ABSTRAK Tasawuf memiliki relevansi dan signifikansi dengan problema manusia modern, karena secara seimbang memberikan kesejukan batin dan disiplin syari‟ah sekaligus. Tasawuf dapat dipahami sebagai pembentuk tingkah laku melalui pendekatan tasawuf-suluki (tasawuf akhlaqi), dan dapat memuaskan dahaga intelektual melalui pendekatan tasawuf-falsafi. Tasawuf juga dapat diamalkan oleh setiap muslim, dari lapisan sosial manapun dan di tempat manapun. Secara fisik, mereka menghadap ke satu arah, yaitu kiblat, dan secara rohaniah mereka berlomba-lomba menempuh jalan (tarekat) melewati maqamat dan ahwal menuju pada kedekatan (qurb), bahkan peleburan (fana‟) dengan Tuhan yang Maha Esa, yaitu Allah. Artikulasi agama yang tidak ditopang oleh pemahaman dan penghayatan yang benar, dalam pengertian kemampuan meletakkan agama sesuai dengan inti spiritualnya, hanya akan mengakibatkan kepuasan psikologis dan sosiologis yang absurd, serta melahirkan sikap yang radikal dalam beragama. Mengisi hidup dan kehidupan dengan visi dan artikulasi sufistik akan menjadi penawar krisis spiritualitas dewasa ini. Islam misalnya, yang sarat akan ajaran-ajaran spiritual, dipandang sebagai alternatif pegangan hidup manusia di masa datang. Namun, di balik optimisme akan masa depan agama, muncul pertanyaan tentang model keberagamaan yang mampu menyangga kebutuhan spiritualitas manusia. Kata Kunci: Tasafuf, Filsafat Barat Modern
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2012