Latar Belakang : Penggunaan alat kontrasepsi di Indonesia pada Januari 2012 yaitu IUD 3.669.455 (11,5%), MOW 1.120.540 (3,51%), MOP 220.571 (0,69%), Kondom 907.949 (2,85%), Implan 2.782.759 (8,72%), Suntik 14.812.333 (46,44%), Pil 8.381.396 (26,28%)11. Jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntik.Tujuan : penelitian ini adalah menganalisa hubungan antara faktor sosial ekonomi, pendidikan, partisipasi suami/isteri, umur dan paritas dengan pemilihan jenis kontrasepsi.Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik17 dengan desain personal interview, besar sampel 303 Pasangan Usia Subur yang ditentukan secara Proporsional Random Sampling15 dari 8 desa wilayah kerja Puskesmas Damau, instrument yang digunakan adalah Check-List, hasil penelitian di analisa menggunakan Uji ‘Chi-Square X².Hasil penelitian : menunjukkan sebagian besar responden memilih non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang. Faktor sosial ekonomi, pendidikan, partisipasi suami/isteri, umur memiliki hubungan dengan pemilihan kontrasepsi, dan faktor paritas tidak memiliki hubungan dengan pemilihan kontrasepsi. Kesimpulan : bahwah faktor yang memiliki hubungan dengan pemilihan kontrasepsi adalah sosial ekonomi (ρ= 0.000), pendidikan (ρ= 0.000), partisipasi suami/isteri (ρ= 0.000), umur (ρ= 0.0520), faktor paritas (ρ= 0.726) tidak memiliki hubungan dengan pemilihan kontrasepsi.
Copyrights © 2014