Ada beberapa kesamaan antara bahasa Jawa di Banyumas dan Banyuwangi dari aspek linguistik. Kesamaannya dapat dilihat dari (1) kemiripan bunyi, (2) kemiripan mengandung kosakata bahasa Jawa Kuno, (3) kemiripan tidak memiliki tingkat tutur, dan (4) kemiripan status sebagai daerah pinggiran. Padahal, lokasi geografis pemakai bahasa Jawa di Banyumas dan Banyuwangi memiliki jarak yang jauh. Pemakai bahasa Jawa di Banyumas terletak di bagian barat Provinsi Jawa Tengah, sedangkan pemakai bahasa Jawa di Banyuwangi terletak di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu, kesamaan bahasa Jawa di Banyumas dan Banyuwangi. Dalam hal ini, penelitian ini membahas dan membuktikan kemiripan bahasa di Banyumas dan Banyuwangi dari pendekatan dialektologi. Hal ini disebabkan dialektologi mampu membuktikan kemiripan dua dialek dengan dilihat dari metode kuantitatif melalui penghitungan dialektometri dan metode kualitatif melalui analisis kesamaan leksikal dan penelusuran sejarah. Hasil penelitian ini dapat menelusuri identitas masyarakat Banyuwangi dan melihat hubungan antara masyarakat banyumas dan Banyuwangi berdasarkan kesamaan leksikal. Penelitian ini juga terkait dengan upaya pelestarian bahasa secara spesifik pada kosakata bahasa Jawa kuno.There are several similarities regarding linguistic aspect between Javanese languages in Banyumas and Banyuwangi. These similarities appear in (1) sound, (2) classic Javanese vocabulary usage, (3) level of speech absence, and (4) outlaying areas status. The geographical location of Javanese language speakers in Banyuwangi and Banyumas are far apart. The Javanese language speakers in Banyumas are situated in the western side of Central Java Province, whilst the Javanese speakers in Banyuwangi are located in the eastern side of East Java Province. Hence, the similarity between Javanese languages in Banyumas and Banyuwangi are an interesting topic to be discussed due to the insufficient number of research examining and proving the language similarity in Banyumas and Banyuwangi from a dialectological approach. This approach is able to prove the similarity of two dialects by utilizing quantitative method through dialectometry calculation, and qualitative method through lexical similarity analysis and historical investigation. The result of this research will be able to search the identity of Banyuwangi society and to observe the relation between Banyumas and Banyuwangi society absed on lexical similarity. This research is also related to the language preservation act, in particular on the classic Javanese vocabulary.
Copyrights © 2018