Penelitian bertujuan untuk membandingkan pola pertumbuhan pada generasi ke-satu (G1) ayam kedu jengger merah (AKJM) dan jengger hitam (AKJH)jenis kelamin jantan dan betina selama 60 hari. Materi yang digunakan adalah G1 AKJM jantan 80 ekor, betina 96 ekor dan AKJH jantan 31 ekor, betina 30 ekor. Penelitian ini dilakukan dengan menimbang bobot ayam setiap 3 hari sekali dari umur 0 sampai 60 hari. Data dianalisis dengan menggunakan model Gompertz pada program komputer Statistical Analysis System v6.12.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil persamaan regresi model Gompertz pada AKJM jantan dan betina masing-masing adalah Y= 1.691,07 exp (-4,19 exp(0,02)t) dan Y= 1.013,04 exp (-3,70 exp(0,02)t), sedangkan pada AKJH jenis kelamin jantan dan betina masing-masing adalah Y= 1.939,27 exp (-4,18 exp(0,01)t) dan Y= 1.273,44 exp (-3,90 exp(0,02)t). Titik infleksi AKJM jantan terjadi pada bobot 622,11 g dan ti=69,23 hari, sedangkan pada betina adalah 372,68 g dan ti=54,57 hari, untuk AKJH jantan adalah 713,42 g dan ti=77,26 hari, sedangkan pada betina adalah 468,47 g dan ti=63,86 hari. Simpulan dari penelitian ini adalah model Gompertz lebih akurat digunakan pada AKJH betina berdasarkan nilai simpangan baku dan AIC yang dihasilkan.Kata Kunci: ayam kedu, jengger merah, jengger hitam, model Gompertz, titik infleksi.
Copyrights © 2019