Sejak al-Qur’an diturunkan hingga dewasa ini, kajian tentang susunan bahasa al-Qur’an masih terus menjadi bahan diskusi yang menarik. Salah satu hasil diskusi tersebut adalah dari kalangan ilmuwan modern yang belakangan menemukan sebuah struktur al-Qur’an dengan sebutan ring structure. Struktur ini dipopulerkan oleh Raymond Farrin dan Michel Cuypers melalui karya mereka yang kemudian direview oleh seorang orientalis bernama Nicolai Sinai. Ring Structure atau struktur cincin di sini merupakan sebuah struktur al-Qur’an yang dibangun atas susunan koherensi ayat dan surah yang membentuk lingkaran dengan inti di tengahnya sebagaimana bentuk cincin. Sinai melakukan kritik atas teori struktur cincin al-Qur’an yang ditawarkan Farrin dan Cuypers melalui sebuah artikel review. Penulis dalam hal ini mencoba menganalisa pemikiran Sinai dalam kritiknya tersebut, dengan kata lain penulis menggunakan metode explanatory analysis dalam tulisan ini. Hasil temuannya adalah bahwa Nicolai Sinai menganggap struktur cincin al-Qur’an yang mereka tawarkan terlalu berlebihan karena ia menemukan beberapakali Cuypers ataupun Farrin kehilangan dalam analisanya. Tidak hanya sebatas mengkritik, tetapi kemudian Sinai menawarkan sebuah struktur al-Qur’an yang menurutnya lebih sesuai dibandingkan dengan ring structure. Sinai juga mencoba mengaplikasikan struktur al-Qur’an tersebut pada beberapa ayat dan surah dalam al-Qur’an, salah satunya pada surah An-Najm.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018