Ruang terbatas (confined spaces) mengandung beberapa sumber bahaya baik yang berasal dari bahan kimia yang mengandung racun dan mudah terbakar dalam bentuk gas, uap, asap, debu dan sebagainya. Selain itu masih terdapat bahaya lain berupa terjadinya oksigen defisiensi atau sebaliknya kadar oksigen yang berlebihan, suhu yang ekstrem, terjebak atau terliputi (engulfment), maupun resiko fisik lainnya yang timbul seperti kebisingan, permukaan yang basah/licin dan kejatuhan benda keras yang terdapat di dalam ruang terbatas tersebut yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja sampai dengan kematian tenaga kerja yang bekerja di dalamnya. Untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan fisik dengan keluhan gangguan pernapsan di ruang terbatas pada pekerja pembuat tongkang Di X Kota Batam Tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kualitatif analitik observasional dengan cara pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mencari hubungan antar variable. Didapatkan dari hasil penelitian ventilasi yang tidak memenuhi syarat 43 orang (54,75%) ventilasi yang memenuhi syarat 37 orang ( 46,25%).Kelembaban yang tidak memenuhi syarat 43 orang (54,75%) kelembaban yang memenuhi syarat 37 orang (46,25%). Suhu yang? tidak memenuhi syarat 43 orang (54,75%) suhu yang memenuhi syarat 37 orang (46,25%). Yang mengalami keluhan ganguan pernapasan 42 (52,2%) yang tidak mengalami keluhan gangguan pernapasan sebanyk 47 orang (47,5). Terdapat hubungan antara faktor lingkungan fisik dengan keluhan gangguan pernapasan pada pekerja pembuatan tongkang di ruang terbatas di pt. X Kota Batam Tahun 2018. Disarankan melakukan pemantauan dan peninjauan evaluasi lingkungan fisik.
Copyrights © 2019