Penggunaan rice husk sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksi semen merupakan salah satu cara untuk mengurangi jumlah pemakaian batu-bara di calciner, di plant Lhoknga sendiri prosentase penggunaan alternative fuel masih berkisar di bawah 5 %, hal ini disebabkan kinerja feeding system yang belum maksimal maka dilakukanlah modifikasi feeding system rice husk guna menaikkan prosentase penggunaan alternative fuel hingga 10 %. bagian utama yang mengalami proses modifikasi meliputi vibrating screen, feeding gate dan injector, proses modifikasi sendiri dilakukan dalam beberapa tahapan dimulai dari observasi, menentukan akar masalah hingga proses design serta eksekusi. Dari hasil analisa menunjukkan setiap kenaikan 1 % penggunaan alternative fuel (TSR) dapat menghemat biaya (saving cost) sebesar Rp 3,338,014.29 per harinya dan Rp100,140,428.63 perbulannya. Hasil akhir dari tugas akhir ini adalah kenaikan persentase penggunaan alternative fuel mencapai 9,94 % dengan saving cost sebesar Rp 33,179,862 per harinya atau Rp 995,395,860.62 per bulannya.
Copyrights © 2019