Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Jadwal Pemeliharaan Preventive Intermac Slitting ISL-130SFA8 Di PT. X Zaelani, Albar Al Banjari; Sudarmawan, R. Grenny
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. X bergerak dalam bidang industri kertas, kemasan rokok dan kemasan makanan. Salah satu mesin yang digunakan yaitu mesin Intermac Slitting ISL-130SFA8, mesin ini merupakan mesin yang memotong alumunium foil dari satu gulungan besar menjadi beberapa gulungan kecil alumunium foil. Untuk menunjang kegiatan produksi pada perusahaan tersebut, Intermac Slitting ISL-130SFA8 digunakan 24 jam perhari. Dengan kegiatan produksi yang begitu padat diperlukan pemeliharaan untuk menjaga peforma mesin, namun PT.X belum ada sistem pemeliharaan ISM. Untuk mencegah terjadinya Breakdown pada mesin tersebut dibutuhkan jadwal pemeliharaan yang teratur agar perfoma mesin tetap optimal. Sistem perawatan berupa Preventive Maintenance mampu mencegah penurunan proses produksi karena Breakdown Maintenance, maka sistem perawatan berupa Preventive Maintenance dibutuhkan, agar Breakdown Maintenance dan Downtime dapat dihindari. Penilitian bertujuan agar tindakan perawatan pada ISM dapat dilakukan bedasarkan jadwal pemeliharaan yang tepat sesuai spesifikasi pekerjaan. Penelitian ini menggunakan Metode Repair Complexity (Metode ISMC), metode ISMC adalah metode perawatan terencana dari pelaksanaan perawatan yang terjadwal. Dengan metode tersebut, didapatkan siklus perawatan yaitu, C ? I1 ? I2 ? S1 ? I3 ? I4 ? S2 ? I5 ? I6 ? M1 ? I7 ? I8 ? S3 ? I9 ? I10 ? M2 ? I11 ? I12 ? S4 ? I13 ? I14 ? C, dengan jangka waktu antara perawatan terakhir dengan perawatan berikutnya berjarak 1 bulan dan seluruh perawatan dilakukan sekitar 2 tahun. Dengan adanya jadwal perawatan tersebut yang disertai dengan spesifikasi pekerjaan, dapat menjadi solusi untuk perawatan Mesin Slitting.
Studi Kasus Penyebab Temperatur Tidak Normal Pada Mesin Pit Type Annealing Furnace Di PT. X Dwi Utomo, Mochammad Rizki Grata; Sudarmawan, R. Grenny
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. X merupakan perusahaan pembuat sparepart otomotif dan penyedia keahlian pembentukan logam. Yang bergerak dalam bidang pembuatan komponen menggunakan proses cold forging. Proses produksi di PT. X melalui beberapa tahap, yaitu tahap Receiving, Material Storage, Cutting, Annealing, Shotblast, Bonderizing, Cold Forging, Pierching, Packing, dan Shipping. Mesin Pit Type Annealing furnace merupakan proses Heat Treatment pada material yang bertujuan untuk melunakkan material dengan menggunakan suhu dan waktu tertentu. Proses annealing sangat diperlukan pada material billet sebelum dilakukan proses Cold Forging. Di PT. X terdapat mesin pit type annealing furnace yang mengalami breakdown yaitu temperatur pada mesin tersebut tidak normal sehingga mesin tidak dapat beroperasi. Hal ini dapat menyebabkan kerugian karena sebelum dilakukan proses cold forging material harus dilakukan heat treatment terlebih dahulu menggunakan mesin pit type annealing furnace sehingga menyebabkan downtime. Terhitung dalam 2 bulan sudah terjadi sebanyak 4 kali temperature tidak normal tersebut dan dalam waktu 2 tahun terjadi breakdown temperatur tidak normal sebanyak 4 kali. Untuk mencari tahu penyebab kerusakan digunakan metode fishbone dari table klasifikasi jenis kerusakan untuk mempermudah analisis akhir. Berdasarkan pengolaan klasifikasi jenis kerusakan yang sering terjadi di mesin pit type annealing furnace didapatkan ada 4 jenis kerusakan yaitu AS bengkok, retort berlubang, sensor, heater. Setelah dilakukan analisis penyebab sebenarnya adalah kerusakan pada heater yang putus. Maka sebaiknya dilakukan Overhaul dan melakukan pembuatan penjadwalan preventive maintenance yang lebih maksimal, agar penyebab temperature tidak normal pada pit type annealing furnace tidak terulang kembali.
Studi Kasus Penyebab Kegagalan Pada Pipa Waterwall Untuk Meningkatkan Availability Boiler Firdaus, Heza; Sudarmawan, R Grenny; Tarigan, Firman Septriandi
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Power Plant berfungsi menghasilkan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik pada produksi semen di PT. Solusi Bangun Andalas. Untuk Memenuhi kebutuhan Power pada semen plant, power plant harus menyediakan power sekitar 24,5 MW untuk kebutuhan poduksi pada sement plant.Berdasarkan data operasional Power Plant ditahun 2018, equipment Boiler mengalami kegagalan pada pipa waterwall yang disebabkan pecahnya pipa dengan frekuensi yang tinggi sehingga menjadi penyumbang stop terbanyak di tahun 2018. Dari permasalahan diatas dibutuhkan sebuah study lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dari pecahnya pipa waterwall, sehingga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan availability boiler dan produksi di sement plant. Dari hasil studi lebih lanjut terkait penyebab pecahnya pipa waterwall dan dengan melakukan pengecekan thickness di sekitaran pipa yang pecah dan melakukan pengecekan komposisi kimia dan hardness test pada sampel material pipa yang pecah. maka didapat penyebab pecahnya pipa waterwall dikarnakan pipa yang telah mengalami penipisan sehingga dimensi yang tersisa tidak sanggup menahan pressure operasi normal. Hal tersebut terjadi dikarenakan perubahan kadar dari beberapa unsur-unsur kimia yang terdapat pada pipa. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukannya penggantian pipa yang terindikasi menipis dan penyesuaian pressure operasi. Sehingga dapat meningkatkan availability boiler.
Improvement Mesin Sikat Pembersih Metal pada AMC Di (Plant-3) PT. X Fadhlillah, Yusuf; Utomo, Galang Yoga; Sudarmawan, R. Grenny
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses produksi pada Plant 3 di PT. X menggunakan DMC (Disamatic Moulding Machine) yang bekerja secara otomatis, output dari mesin ini berupa mold-mold yang siap dituang oleh lelehan metal pada AMC (Automatic Moulding Conveyor). Pada proses pouring metal tersebut, menyebabkan banyak metal berukuran kecil yang tumpah diatas mold pada AMC tersebut. Metal-metal kecil ini dibersihkan oleh mesin sikat pembersih metal yang menggunakan 2 buah sistem silinder pneumatik. Kondisinya saat ini mesin sikat pembersih metal tersebut memiliki beberapa kekurangan, diantaranya desain mesin pembersih tersebut yang kurang sesuai sehingga sering menyebabkan rusaknya seal gland pada salah satu silinder pneumatik yang diakibatkan temperatur tinggi dari mold setelah proses pouring. Kekurangan lainnya adalah karena desain kerangka mesin yang kurang sesuai dengan kebutuhan mesin saat ini, mengakibatkan saat mesin tersebut beroperasi shaft silinder pneumatik mengalami lendutan yang cukup kuat. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan desain mesin pembersih metal supaya lebih kokoh dan tidak terjadi lendutan agar dapat beroperasi lebih sesuai dengan kebutuhan mesin saat ini dan meminimalisir kerusakan yang dapat terjadi pada komponen mesin seperti lifetime seal gland pada salah satu silinder pneumatik tadi.
Modifikasi Feeding System Rice Husk untuk Optimalisasi Konsumsi TSR Menuju 10% Lhoknga Plant Najmi, Istafa; Sudarmawan, R. Grenny; Khalim, Abdul
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan rice husk sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksi semen merupakan salah satu cara untuk mengurangi jumlah pemakaian batu-bara di calciner, di plant Lhoknga sendiri prosentase penggunaan alternative fuel masih berkisar di bawah 5 %, hal ini disebabkan kinerja feeding system yang belum maksimal maka dilakukanlah modifikasi feeding system rice husk guna menaikkan prosentase penggunaan alternative fuel hingga 10 %. bagian utama yang mengalami proses modifikasi meliputi vibrating screen, feeding gate dan injector, proses modifikasi sendiri dilakukan dalam beberapa tahapan dimulai dari observasi, menentukan akar masalah hingga proses design serta eksekusi. Dari hasil analisa menunjukkan setiap kenaikan 1 % penggunaan alternative fuel (TSR) dapat menghemat biaya (saving cost) sebesar Rp 3,338,014.29 per harinya dan Rp100,140,428.63 perbulannya. Hasil akhir dari tugas akhir ini adalah kenaikan persentase penggunaan alternative fuel mencapai 9,94 % dengan saving cost sebesar Rp 33,179,862 per harinya atau Rp 995,395,860.62 per bulannya.
Peningkatan Produktivitas Washing Line Rear Axle Cat. II dan III di PT.X Siagian, Gerarda; Sudarmawan, R. Grenny
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produktivitas adalah meningkatkan kinerja tenaga kerja untuk mencapai hasil optimal dalam produksi. PT. X merupakan perusahaan yang menghasilkan produk rear axle dan propeller shaft. Peningkatan produktivitas ini dilakukan pada washing line rear axle category II dan III di PT.X, (fabrikasi yang di PT.X yaitu permesinan, perakitan, dan pengecatan). Washing line rear axle adalah proses pertama perakitan dengan mencuci rear axle dari oli, kotoran, dan benda asing. Proses ini terdapat dua operator dengan rincian MP1 bertugas mencuci part (housing, axle shaft, hub, dan drum) yang memiliki efisiensi kerja sebesar 98%, dan MP2 bertugas mengantarkan pallet cuci kosong menggunakan trolley ke conveyor washing yang memiliki efisiensi kerja sebesar 37,5%. Nilai efisiensi kerja yang tidak sebanding berpotensi menyebabkan line stop dengan mengakibatkan peningkatan produktivitas terhambat. Sehingga perbaikan efisiensi kerja harus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dengan mengurangi waktu tahan (delay). Perbaikan yang dilakukan untuk mengurangi waktu tahan dengan membuatkan (rancang bangun) lifter. Metode yang digunakan dalam merancang lifter terdiri dari: menentukan bidang kegiatan, mengindetifikasi masalah dan analisa kebutuhan, studi literatur, membuat konsep desain, analisis, fabrikasi, dan pengujian alat. Hasil dari perbaikan adalah produktivitas lebih efisien dari segi operator dengan satu operator sebesar 89% dan operator lain digantikan dengan aplikasi pallet cuci, lifter, dan shutter.
Perancangan Inlet Silencer Roots Blower di Area Cement Silo Harwalis, Harwalis; Sudarmawan, R. Grenny; Hasan, Muzzakir
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perusahaan PT Solusi Bangun Andalas Tbk, khususnya pada Lhoknga Plant memiliki area akhir yang bertanggung jawab untuk penjualan semen yaitu Packing Plant. Terdapat dua buah packer yang beroperasi dengan bertujuan untuk pengepagkan, pengambilan semen awal dari Cement Silo yang telah di isi oleh Cement Mill. Cement silo memiliki sebuah equipment yang berperan penting agar output semen bagus yaitu Roots Blower, yang berfungsi memberikan pressure udara ke dalam silo, lokasi yang berdebu membuat Filter Roots Blower sering kotor yang mengakibatkan seringnya terjadi permasalahan di equipment tersebut, seringnya stop yang mengakibatkan semen tidak keluar secara normal dikarenakan Roots Blower hisapannya belum maksimal, V-Belt putus, Filter kotor, Oli Bocor, maka dari itu dibutuhkan pengubahan Inlet Silencer ke tempat yang lebih bebas dari debu.Perancangan inlet silencer Roots Blower dilakukan dengan melakukan observasi kelapangan dan studi pustaka agar dapat mengetahui desain mesin yang sesuai untuk diterapkan pada cement silo. Dari data yang ada dilakukan perhitungan untuk menentukan desain dan dimensi inlet silencer.Pengubahan panjang inlet silencer dapat menjaga tersumbatnya filter dari debu yang menutup pori-pori dan akan menyebabkan hisapan udara kurang bagus.
Perancangan Bag Filter Tipe Pulse - Jet Cleaning Di Reject Clinker Lhoknga Plant Putra, Ali Maulana; Sudarmawan, R. Grenny; Hariawan, Romi
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pembuatan semen portland, clinker merupakan bahan utama yang merupakan bahan padat yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam kiln, clinker ditransportasikan menggunakan bucket elevator dan belt conveyor menuju ke proses penghalusan clinker di semen mill. Namun pada saat clinker silo penuh atau clinker tidak masuk ke dalam standar maka clinker akan di keluarkan melalui pipa reject clinker silo, sehingga clinker bergesekan dengan permukaan tanah dan menimbulkan debu yang sangat pekat. Bag filter harus dipasang pada area clinker silo agar area berdebu dapat diminimalkan. Bag filter merupakan alat pengumpul debu dengan cara menghisap debu yang timbul saat proses produksi. Bag filter menggunakan fan sebagai tenaga penghisap dan bag cloth sebagai media penangkap debu. Bag filter tipe pulse jet cleaning memakai udara bertekanan untuk pembersihan debu yang tertangkap pada bag cloth. Disain bag filter yang dirancang mengacu pada guideline HGRS (Holcim Group Regional Support). Kapasitas bag filter menyesuaikan jenis dan dimensi alat transport.
Rancang Simulasi Hidrolik Press Syarif, Muhyiddin; Abdillah, Amin; Septian, Vionanda; Sudarmawan, R. Grenny
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hidrolik banyak dimanfaatkan pada industri manufaktur karena dibandingkan dengan power sistem yang lain mempunyai rasio tenaga yang tinggi. Salah satu pemanfaatannya adalah mesin hidrolik press. karena penggunaanya yang tidak mudah maka dibutuhkan pelatihan untuk mendapatkan pengetahuan dasar dan tipe pemeliharaan yang harus dilakukan. Project ini dilakukan di divisi Learning Center PT. X yang bergerak di bidang otomotif. Pada saat ini, divisi Learnig Center belum mempunyai alat simulasi yang membantu karyawan untuk mempelajari mengenai press hidrolik. Rancangan ini menggunakan rangkaian hidrolik dan elektrik didalamnya. Metodelogi yang digunakan yaitu merancang berdasarkan parameter dari data gaya maksimal yang dibutuhkan untuk melakukan kompresi kaleng alumunium secara aksial. Dilakukan uji tekan dengan standar pengujian ASTM E 9-89a. Didapatkan gaya terbesar berdasarkan pengujian tersebut yaitu 1450 [N], dari data uji coba tersebut dan spesifikasi aktuator yang digunakan, tekanan yang dibutuhkan adalah 28,63 [bar].