Kecubung (Datura metel L.) memiliki  senyawa fitokimia seperti alkaloid, tannin, saponin, fenolik, dan sebagainya. Senyawa ini memiliki manfaat farmakologis diantaranya sebagai anti mikroba, anti fungi, anti inflamasi, anti oksidan, analgesik, anastesi, dan sebagainya. Berdasar hal tersebut, kecubung diduga dapat dijadikan agen antibakteri jerawat, salah satunya Propionibacterium acnes. Penelitian ini berfokus pada optimasi ekstraksi daun kecubung menggunakan metode respon permukaan (RSM). Optimasi ekstraksi mempelajari rasio pelarut terhadap bahan (v/b) (X1)  dan lama sonikasi (menit) (X2). Respon yang diamati yaitu rendemen ekstrak kental (%) (Y1) dan aktivitas antibakteri ekstrak daun kecubung terhadap Propionibacterium acnes (mm) (Y2). Batas atas percobaan faktor X1 yaitu 15:1 dan batas bawah 5:1. Batas atas X2 yaitu 15 menit dan batas bawah 5 menit. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa faktor rasio pelarut terhadap bahan dan lama sonikasi berpengaruh terhadap rendemen (P 0,001). Uji aktivitas antibakteri menunjukkan zona hambat sebesar 7-12 mm yang mengindikasikan bahwa ekstrak kental daun kecubung memiliki kemampuan antibakteri. Selanjutnya, optimasi rasio pelarut terhadap bahan 15:1 dan lama sonikasi 15 menit menghasilkan prediksi respon rendemen 8,155%. Pada tahap verifikasi didapat rendemen sebesar 8,262% dengan selisih 1,31% dibanding prediksi model.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019