Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang hingga kini masih menjadi masalah di Indonesia.Vektor utama penyebab DBD adalah nyamuk Aedes aegypti, oleh karenanya menjadi penting untuk mencegah gigitan nyamuk Aedesa egypti. Salah satu cara pencegahan gigitan Aedes aegypti yaitu menggunakan ekstrak daging buah pala sebagai repellent, sebab daging buah pala mengandung bau yang berfungsi sebagai penolak gigitan. Mekanisme repellant adalah bau yang terkandung dalam minyak atsiri. Bau ini akan terdeteksi oleh reseptor kimia yang terdapat pada antena nyamuk dan diteruskan keimpuls saraf, direspon kedalam otak sehingga nyamuk akan mengekspresikan diri untuk menghindar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daging buah pala sebagai repellent terhadap Aedes aegypti.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Konsentrasi yang dipakai dalam uji ini adalah 10%, 15%, 20%. Uji repellent menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus). Pengamatan daya repellent dilakukan setiap jam sampai jam ke enam. Untuk mengetahui potensi daya repellent digunakan perhitungan dengan standar WHO. Daging buah pala dikatakan memiliki daya repellent bila daya proteksinya > 90%.Hasil menunjukkan pada konsentrasi 20% ekstrak daging buah pala pala memiliki daya proteksi sebesar 92% dan efektif sampai jam ke empat. Ekstrak daging buah pala ini bisa digunakan sebagai alternatif lain repellent, mengingat daging buah pala banyak dibuang sebagai sampah.
Copyrights © 2015