Latar Belakang: Karsinoma nasofaring merupakan keganasan epitelial yang berasal dari permukaan dinding lateral dan posterior nasofaring. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kanker nasofaring antara lain adalah genetik, infeksi Ebstein-Barr virus dan lingkungan. distribusi Jenis kelamin di setiap kejadian karsinoma nasofaring 2 sampai 3 kali lipat lebih tinggi pada laki-laki dari pada perempuan. Ekspresi Bcl-2 pada KNF yang tidak berdiferensiasi berhubungan dengan penghambatan proses apoptosis serta perpanjangan kelangsungan hidup sel. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang atau cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan secara simultan dalam satu waktu (pada waktu yang bersamaan). Sampel penelitian ini adalah pasien kanker nasofaring yang berada di Rumah Sakit Umum Nusa Tenggara Barat, yang ditentukan dengan teknik consecutive sampling dengan menyesuaikan dengan usia pasien. Pada sampel penelitian ini dilakukan pemeriksaan ekspresi Bcl-2 pada blok paraffin pasien kanker nasofaring menggunakan pemeriksaan imunohistokimia. Data dianalisis dengan uji korelasi lambda. Hasil: Berdasarkan hasil pemeriksaan imunohistokimia, dari 30 sampel yang diteliti, 10 orang (33,3%) mengekspresikan Bcl-2 (-) negatif, 8 orang (26,7%) mengekspresikan Bcl-2 (+), 2 orang (6,6%) mengekspresikan Bcl-2 (++), 10 orang (33,3%) mengekspresikan Bcl-2 (+++). Hasil uji chi square menunjukan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara jenis kelamin dengan Bcl-2 pada karsinoma nasofaring WHO III (P= 0,965) dengan korelasi yang sangat lemah berdasarkan uji korelasi lambda (r = 0,03). Kesimpulan: Terdapat korelasi antara jenis kelamin dengan ekspresi Bcl-2 pada karsinoma nasofaring tetapi data yang di hasilkan tidak bermakna.
Copyrights © 2017