Latar Belakang: Infeksi kecacingan merupakan suatu penyakit yang dapat menyebabkan kehilangan nutrisi yang akan berpengaruh terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kecacingan dengan status gizi pada murid PAUD di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancang belah lintang. Subjek dalam penelitian ini adalah murid PAUD di Kecamatan Kuripan usia 2-6 tahun yang diambil fesesnya untuk diperiksa kecacingan dan penilaian status gizi dengan indikator IMT/U. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara kecacingan dengan status gizi adalah uji Chi Square. Hasil: Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 102 responden, prevalensi kecacingan sebesar 20,6%. Jenis cacing yang paling banyak menginfeksi adalah Hymenolepis nana sekitar 9,8%, Enterobius vermicularis sebesar 6,9%, dan diikuti dengan infeksi Trichuris trichiura sebesar 4,9%. Dari status gizi diperoleh responden dengan status gizi yang tergolong sangat kurus sejumlah 0,98%. Gizi kurang 4,90%, normal 90,2% dan gemuk 3,92%, namun tidak terdapat responden yang memiliki status gizi dalam kategori obesitas. Tidak ada hubungan antara kecacingan dengan status gizi berdasarkan indikator IMT/U (p = 0,158). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara kecacingan dengan status gizi berdasarkan indikator IMT/U. Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi anak yaitu kurangnya higiene individu, sanitasi lingkungan, tingkat pengetahuan orang tua dan demografi individu
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018