Penelitian ini bertujuan melihat perubahan abrasi pantai yang terjadi di Aceh Barat. Abrasi pantai dapat diakibatkan oleh perubahan alam dan kegiatan manusia. Diantara faktor yang diakibatkan oleh perbuatan manusia adalah bangunan buatan seperti groin, jetty, breakwater pelabuhan dan reklamasi yang sejajar garis pantai, dibangunnya dam di sebelah hulu sungai dan sudetan (pemindahan arus sungai), penambangan pasir di perairan pantai, dan pengambilan pelindung pantai alami, yaitu penebangan hutan mangrove dan pengambilan terumbu karang. Hasil analisis data angin pada bulan Mei 2016 menunjukkan arah angin berasal dari barat laut menuju daratan yang memiliki nilai tersesar yaitu 48,% dengan kecepatan angin 4-7 knots. Berdasarkan data tinggi gelombang terbesar terjadi pada keadaan moderate sea yaitu sebesar 1,225-2,5 m dengan periode 8,77 detik. Kondisi tersebut menunjukkan keadaan normal di pesisir pantai yang tidak mengakibatkan abrasi secara besar. Kondisi meteorologi tersebut memiliki nilai yang hampir sama pada lokasi penelitian A (jauh dari bangunan laut) dan B (dekat dengan bangunan laut). Hasil analisis angkutan sedimen dapat digunakan untuk menilai seberapa besar perubahan garis pantai terjadi setiap tahunnya. Hasil analisis sedimen tersebut menunjukkan bahwa dalam waktu enam belas tahun, laju angkutan sedimen sejajar pantai sebesar 2.043.475,13 m3. Arah dominan sedimen menuju ke arah Timur. Potensial laju angkutan sedimen sejajar pantai tahunan sebesar 127.717,20 m3. Sesuai dengan kondisi dilapangan terjadi kemunduran garis pantai dan pendangkalan muara sungai meureubo
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017