PT. KS merupakan produsen baja terbesar di indonesia memiliki beberapa fasilitas produksi baja dari hulu hingga hilir yang saling berkesinambungan. Untuk menunjang kelacaran produksi baja dari hulu hingga hilir, maka tata letak fasilitas harus diperhatikan agar terciptanya kegiatan produksi yang efektif dan efisien sehingga dapat bersaing dengan para kompetitor. Untuk menggapai harga produk yang murah dan berkualitas, maka pada suatu kegiatan produksi tidak dapat dipungkiri akan adanya kemunculan permasalahan (error) pada kegiatan produksi akibat kesalahan dalam perancangan tata letak fasilitas salah satu penyebab tingginya biaya operasional perusahaan. Penelitian ini difokuskan pada Hot Metal Treatment Plant yang memiliki 2 stasiun pengoperasian dan memiliki fungsi yang sama. penempatan tata letak fasilitas menggunakan konsep vertikal agar dapat memanfaatkan gaya grafitasi yg timbul. Dari lantai 7.5 hingga lantai 4 yang saling berkesinambungan namun terpisah antara stasiun1 dan stasiun 2. Untuk dapat mewujudkan terciptanya proses pekerjaan yang berkesinambungan, maka kedua stasiun harus memiliki ritme waktu kerja yang sama agar tidak terjadi delay produksi yang dapat memperhambat pada proses yang akan dilakukan selanjutnya sehingga dapat terwujudnya keseimbangan lintasan (Line Balancing) kerja pada semua lini produksi. Berdasarkan hasil analisa dan usulan perubahan standard operasional kerja maka di dapat nilai kesimbangan lintasan sebagai berikut; nilai balance delay terbaik sebesar turun menjadi 6,05% , Line Efisiensy naik menjadi 93,95%, Smootness Index turun enjadi 41,42 dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berkurang menjadi 1 orang.
Copyrights © 2019