Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Forecasting Kebutuhan Batu Gerinda Potong 4 Inci Pada Barang Workshop Consumable di PT. Polychem Indonesia, Tbk Divisi Kimia Gunawan, Wawan; kurniawan, Erwin
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.123 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1552

Abstract

Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan batu gerinda potong ukuran 4 inci pada bulan Februari 2017 dan memberikan alternatif pemecahan masalah dalam mencari tingkat kebutuhan batu gerinda potong ukuran 4 inci pada bulan berikutnya. Penelitian ini dilakukan di PT. Polychem Indonesia, Tbk Divisi Kimia – Plant Merak. Dalam penelitian ini berdasarkan hasil perhitungan, nantinya akan dapat disimpulkan peramalan terbaik untuk mengetahui kebutuhan batu gerinda potong ukuran 4 inci. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan kesalahan-kesalahan (error) yang didapatkan dari metode Moving Average dengan ketentuan periode peramalan 3 dan 5 periode. Setelah mendapatkan hasil kesalahan-kesalahan (error) dari tiap periode, maka dapat ditentukan hasil terbaik untuk diterapkan dalam peramalan batu gerinda potong ukuran 4 inci untuk bulan berikutnya. Apabila kebutuhan telah dapat ditentukan, maka dapat dijadikan acuan untuk penyediaan batu gerinda potong ukuran 4 inci untuk bulan berikutnya.
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN MENERAPKAN TOTAL PRODUCTIVITY MAINTENANCE (TPM) Gunawan, Wawan
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v2i1.1518

Abstract

Adanya penurunan produktivitas dimasyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yang sering muncul adalah ketidak puasan pengguna tenaga listrik.  Pemutusan aliran listrik secara tiba-tiba sangat merugikan sekali terhadap masyarakat khususnya kalangan industri.Pelayanan tenaga listrik dari perusahaan listrik Negara yang tidak optimal berdampak pada munculnya produsen-produsen listrik swasta hal ini untuk mengurangi penyetopan aliran listrik secara tiba-tiba. Menjamurnya pembangkit tenaga listrik swasta belum diimbangi oleh sistem manajemen pemeliharaan yang optimal sehingga masih sering muncul penyetopan secara tiba-tiba.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan produktivitas masyarakat khususnya masyarakat industri dengan meningkatkan pelayanan energi listrik yang optimal dengan cara mengurangi terjadi stop mesin secara tiba-tiba (unplanned shutdown), dan semua power plant memiliki strategi dalam pemeliharaan yang baik, produktif, menyeluruh dan berkesinambungan yang berdampak meningkatnya produktivitas masyarakat.Metode penelitian yang digunakan adalah Mengidentifikasi permasalahan yang menjadi penyebab terjadinya Unplanned Shutdown melaui pilar-pilar TPM pada Pembangkit Tenaga Listrik.Berdasarkan analisis dan olahan data diperoleh nilai OEE Boiler (BL) dan Turbine Generator (TG) adalah 74.6% dan 73.9% keduanya dibawah nilai acuan kinerja mesin kelas dunia yaitu 85%, hal ini menunjukkan bahwa perencanaan dan proses pemeliharaan mesin-mesin utama kurang efektif terutama dalam meningkatkan kinerja mesin. Sedangkan hasil analisis partial antara pilar-pilar TPM dengan kejadian unplanned shutdown memiliki hubungan yang signifikan diantaranya perencanaan, kualitas, dan autonomous maintenance.dari persamaan regresi diketahui bahwa variable X4, memiliki bobot paling besar atau perencanaan maintenance adalah variable yang relative kuat dalam mempengaruhi kejadian unplanned shutdown.dengan demikian startegi  dalam mengurangi unplanned shutdown adalah membuat perencaan maintenance dengan baik dan akurat.
MERANCANG TATA LETAK MIKRO (MICRO LAYOUT) DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING Rini Sukmawati; Wawan Gunawan; Herry Kartika Gandhi
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 1 No 1 (2018): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v1i1.242

Abstract

ABC Indonesia adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak di bidang sepatu olahraga yang bermerek Adidas, menggunakan bahan dasar yang terbuat dari kulit, kain dan sintetis. PT. ABC memiliki masalah dalam hal perpindahan material dan pergerakan pekerja di lantai produksi, disebabkan oleh tata letak (layout) antar departemen dan letak mesin mesin kurang mendukung terhadap perpindahan dan pergerakan material dan pekerja. Pemborosan yang terjadi akibat tata letak yang kurang tepat dapat diselesaikan dengan perancangan ulang lantai produksi (micro layout redesign), yang dilakukan dengan pendekatan lean manufacturing. Jarak perpindahan material dengan melakukan pengukuran secara manual di area produksi , didapatkan bahwa jarak area cutting ke preparation sebesar 23,6 meter, dari area preparation ke sewing sebesar 22,5 meter, dari area sewing ke assembling sebesar 48,4 meter. Setelah dilakukan perbaikan atau perancangan ulang tata letak maka diperoleh jarak area cutting ke preparation sebesar 10,15 meter, area preparation ke sewing sebesar 11,61 meter, jarak area sewing ke assembling sebesar 11,01 meter, jarak area cutting ke sewing sebesar 9,47 meter, jarak area cutting ke assembling sebesar 19,68 meter, dan jarak area preparation ke assembling sebesar 16,19 meter. Kriteria lean balancing setelah perancangan ulang area produksi untuk Line Efficiency (LE) Total sebesar 93,48%, Smoothness Index (SI) sebesar 101,69, Delay Time (DT) sebesar 101,69, Delay Time or Line Balance Delay sebesar 6,52%, dan PPH sebesar 2,1.
ANALISA OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DALAM MENGURANGI SIX BIG LOSSES PADA COOLING PUMP BLOWER PLANT PT. PABRIK BAJA TERPADU Restyoko Adham Kameiswara; Arif Budi Sulistyo; Wawan Gunawan
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 1 No 1 (2018): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v1i1.260

Abstract

PT. Pabrik Baja Terpadu adalah perusahaan baja terpadu dengan menggunakan proses produksi single line dari hulu ke hilir dari bahan mentah hingga bahan jadi. Penelitian ini terfokuskan pada Cooling Pump yang berada pada Blower Plant guna menunjang fasilitas produksi dari Axial Compressor, lubrikasi sistem dan hidrolik sistem. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) dengan beberapa faktor penunjangnya dan juga guna mengetahui berapa nilai Six Big Losses yang sangat mempengaruhi kinerja Cooling Pump. Diperoleh nilai rata-rata OEE Cooling Pump adalah sebesar 84,78%, dan pada Six Big Losses faktor yang paling tinggi ada pada Idle and Minor Stoppage sebesar 15,64%. Masalah yang ada pada Cooling Pump yaitu terdapat pada motor penggerak yang mengalami trip karena sensor membaca indikasi temperatur tinggi pada bearing, diketahui masalah tersebut dari penggunaan metode 5 Why Analysis sebagai alat untuk mencari akar masalah yang ada. Usulan penyelesaian masalah dengan cara melakukan pelumasan secara terjadwal 4000 jam beroperasi dan melakukan inspeksi rutin harian.
USULAN PERBAIKAN KINERJA PROSES PRODUKSI HOT METAL TREATMENT PLANT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KESEIMBANGAN LINTASAN (LINE BALANCING) DI PT.KS CILEGON Wawan Gunawan
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 2 No 2 (2019): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v2i2.744

Abstract

PT. KS merupakan produsen baja terbesar di indonesia memiliki beberapa fasilitas produksi baja dari hulu hingga hilir yang saling berkesinambungan. Untuk menunjang kelacaran produksi baja dari hulu hingga hilir, maka tata letak fasilitas harus diperhatikan agar terciptanya kegiatan produksi yang efektif dan efisien sehingga dapat bersaing dengan para kompetitor. Untuk menggapai harga produk yang murah dan berkualitas, maka pada suatu kegiatan produksi tidak dapat dipungkiri akan adanya kemunculan permasalahan (error) pada kegiatan produksi akibat kesalahan dalam perancangan tata letak fasilitas salah satu penyebab tingginya biaya operasional perusahaan. Penelitian ini difokuskan pada Hot Metal Treatment Plant yang memiliki 2 stasiun pengoperasian dan memiliki fungsi yang sama. penempatan tata letak fasilitas menggunakan konsep vertikal agar dapat memanfaatkan gaya grafitasi yg timbul. Dari lantai 7.5 hingga lantai 4 yang saling berkesinambungan namun terpisah antara stasiun1 dan stasiun 2. Untuk dapat mewujudkan terciptanya proses pekerjaan yang berkesinambungan, maka kedua stasiun harus memiliki ritme waktu kerja yang sama agar tidak terjadi delay produksi yang dapat memperhambat pada proses yang akan dilakukan selanjutnya sehingga dapat terwujudnya keseimbangan lintasan (Line Balancing) kerja pada semua lini produksi. Berdasarkan hasil analisa dan usulan perubahan standard operasional kerja maka di dapat nilai kesimbangan lintasan sebagai berikut; nilai balance delay terbaik sebesar turun menjadi 6,05% , Line Efisiensy naik menjadi 93,95%, Smootness Index turun enjadi 41,42 dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berkurang menjadi 1 orang.
ANALISIS PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE MENGGUNAKAN DISTRIBUSI WEIBULL PADA MESIN ROLLING MILL Wawan Gunawan; Fadhlurahman Soleh
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 3 No 1 (2020): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v3i1.800

Abstract

Penerapan total productive maintenance adalah hal yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu mesin atau peralatan produksi di perusahaan. Salah satu cara untuk mengetahui seberapa efektif impelementasi TPM pada suatu mesin atau peralatan disebuah perusahaan adalah dengan mengukur nilai keandalan dan laju kerusakan menggunakan distribusi weibull. Distribusi weibull adalah distribusi yang memiliki peranan yang penting terutama pada persoalan keandalan (reliability) dan analisis rawatan (mantainability). Distribusi ini adalah distribusi serbaguna yang dapat mengambil karakteristik dari jenis lain dari distribusi, berdasarkan nilai dari bentuk parameter. Oleh karenanya, weibull menjadi sangat berguna terutama karena fleksibilitasnya mulai dari data yang sangat tidak simetris sampai data yang mendekati distribusi normal (simetris). Penelitian ini terfokuskan pada mesin rolling mill yang berada pada Divisi Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Persero menggunakan distibusi weibull melalui penggunaan aplikasi software easy fit untuk mengetahui seberapa besar nilai parameter serta keandalan pada peralatan produksi utama rolling mill dan apa yang menjadi kendala terbesar pada sistem produksinya. Diperoleh nilai keandalan mesin rolling mill sebesar 0.4308 atau 43.08% skala croanch alpha dengan laju kegagalan 0.000163 kegagalan per menit dan MTTF 4,2 Jam. Rekomendasi penerapan pilar TPM digunakan untuk meningkatkan keandalan mesin rolling mill.
STUDI EFISIENSI BOILER TERHADAP NILAI KALOR BATUBARA PADA BOILER JENIS PULVERIZER COAL KAPASITAS 300 T/H Wawan Gunawan; Bambang Ali Gunawan
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 3 No 2 (2020): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v3i2.958

Abstract

Boiler merupakan proses terjadinya pembakaran bahan bakar batubara pada bejana tertutup yang digunakan untuk menghasilkan steam. Steam tersebut dapat menggerakkan turbine-generator untuk menghasilkan listrik. Excess air merupakan persentase oksigen didalam fraksi massa yang terkandung didalam udara hasil pembakaran (flue gas). Nilai excess air dan efisiensi pada mesin boiler dapat diketahui dengan metode analisa deskriptif dan analisa perhitungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai kalor batubara terhadap nilai efisiensi dan pengaruh nilai kalor batubara terhadap excess air dengan menggunakan metode analisa deskriptif. Prosedur perhitungan diawali dengan menghitung entalpi aktual, low heat value, efisiensi aktual pada variasi nilai kalor batubara dan menghitung Air Fuel Ratio (AFR) aktual, Air Fuel Ratio (AFR) ideal, serta excess air pada mesin boiler. Hasil perhitungan menunjukkan penggunaan batubara dengan nilai LHV lebih besar menghasilkan nilai efisiensi boiler yang lebih tinggi. Penggunaan batubara dengan LHV 31.773 kJ/kg memberikan nilai efisiensi boiler mencapai 57 % dengan nilai excess air sebesar 63,6 %. Sehingga nilai kalor batubara yang lebih tinggi memerlukan excess air yang lebih rendah serta menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi.
USULAN TATA LETAK FASILITAS KAMPUS 1 UNIVERSITAS BANTEN JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARC DAN ARD Wawan Gunawan Gunawan; Hendra Haerulloh Haerulloh
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 4 No 2 (2021): Industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tata letak fasilitas merupakan bagian perancangan fasilitas yang lebih fokus pada pengaturan unsur-unsur fisik berupa mesin, peralatan, meja, bangunan dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini mengetahui kekurangan tata letak fasilitas kampus 1 Universitas Banten Jaya, memberikan usulan rancangan tata letak fasilitas yang baik dengan metode ARC dan ARD, mengemukakan manfaat dari usulan rancangan tata letak baru Hasil dari penelitian usulan tata letak fasilitas di Kampus 1 Universitas Banten Jaya dapat disimpulkan yaitu kekurangan pada tata letak parkir motor dan mobil belum kondusif dan tidak beraturan, dan ruang Dekan dengan Prodi seharusnya tidak ada pada ruangan yang sama, agar mahasiswa lebih efektif untuk berkonsultasi, Berdasarkan hasil perhitungan tata letak diusulkan penambahan bangunan Kampus 1 Universitas Banten Jaya dengan menggunakan analisa Metode Activity Relationship Chart (ARC) dan Activity Relationship Diagram (ARD) yang baik yaitu luas area penambahan dan perubahan bangunan pada lantai 1 seluas 664.5 m², pada lantai 2 seluas 336 m², pada lantai 3 seluas 81 m², dan pada lantai 4 seluas 759 m². Manfaat dari usulan rancangan tata letak baru Kampus 1 Universitas Banten Jaya yaitu perubahan tata letak parkir motor dan mobil sudah ditetapkan di area/lapangan agar lebih efektif dan efisien, ruang Auditorium ada pada lantai 4, digedung 4, agar memudakan mahasiswa menyelenggarakan seminar/kegiatan dengan lancar tanpa hambatan apapun, penambahan dan perubahan ruangan Rektor, Dekan, Prodi, dan jajarannya yaitu agar mempermudah mahasiswa untuk berkonsultasi agar lebih efektif.
MENGURANGI KONSUMSI ENERGI DENGAN AUDIT DAN MANAJEMEN ENERGI PADA RUANG KENDALI (STUDI KASUS DI PT PWI) Wawan Gunawan
Journal Industrial Servicess Vol 4, No 1 (2018): Oktober 2018
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.427 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v4i1.4099

Abstract

The company is very difficult to reduce operating costs because of the increase in employee wages, the price of raw materials and which is not less important and the effect is the energy price of electricity continues to rise. Energy conservation is one of the efforts in controlling the use of electrical energy without having to reduce the quantity and quality of production.PT. PWI is one of the export-oriented shoe product manufacturing companies, the demand from consumers is increasing every year, especially for the European and American markets, this requires the adequacy of electricity that has high economic value. This research area is office floors and supporting buildings which are referred to as control roomsEnergy audit and management is one method that is often used in companies or government agencies in saving energy use, with the main step of conducting an initial audit of areas and equipment that uses electrical energy, data analysis, detailed audits, monitoring and recommendations for subsequent improvements.Based on the results of the collection of energy consumption intensity data (IKE) in the supporting space in total is 251.56 kWh / m2, meaning that it is still above the standard set of 240 kWh / m2. Potential opportunities for PHE are obtained in areas that have an air conditioning system (AC), namely by replacing the type of refrigerant previously Freon (synthetic) type into the Musicool type. Through the measurement process before and after replacing the type of refrigerant, it is obtained a reduction in energy consumption of 908.170.84 kWh / year, and an efficiency of 64.42 % (rounding results).
Rancangan Fasilitas Kerja untuk Mengurangi Kelelahan Otot Pada Proses Produksi di Stockfit Line 2 Pada PT.Pratama Abadi Industri Wawan Gunawan; Anita Dyah Juniarti; Ika Sulkah
Journal Industrial Servicess Vol 1, No 2 (2016): Maret 2016
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v1i2.1545

Abstract

Pekerja merupakan aset penting bagi perusahaan tetapi sering kali perusahaan kurang memperhatikan kebutuhan dan kepentingan pekerja. Dan masih banyak perusahaan yang proses produksinya tidak didukung oleh metode yang standar dan fasilitas kerja yang ergonomis menyebabkan pekerja sering mengalami keluhan-keluhan pada bagian tubuhnya. Oleh karena itu maka perlu diadakan penelitian tentang bagaimana merancang stasiun kerja yang ergonomis agar memberikan kenyamanan bagi semua operator Stockfit PT. Pratama Abadi Industri. Penelitian dilakukan di Stockfit Line 2 PT. Pratama Abadi Industri dengan obyek penelitian mengenai ukuran kursi dan meja conveyor. Kursi dan meja conveyor merupakan fasilitas yang disediakan di stockfit. Kursi dan meja conveyor  yang digunakan operator stockfit line 2 dirasakan tidak nyaman, yang disebabkan oleh posisi duduk yang akhirnya menimbulkan kelelahan pada anggota tubuh. Proses penelitian dimulai dengan pengumpulan data melalui kuesioner Nordic Body Map untuk mengetahui apakah operator sudah merasa nyaman dengan kondisi stasiun kerja yang sudah ada. Perancangan fasilitas kerja usulan disesuaikan dengan data anthropometri pekerja agar nyaman saat digunakan dengan dimensi Tinggi Meja Conveyor dan kursi tinggi tempat duduk 35,46 cm, lebar alas duduk 43,45 cm, panjang alas duduk 35,14 cm, lebar sandaran punggung 52,56 cm, tinggi sandaran punggung 53,49 cm, tinggi lekukan sandaran punggung 21,58 cm, kedalaman sandaran punggung 56,2 cm, tinggi sandaran tangan 14,63 cm, panjang sandaran tangan 33,34 cm, tinggi meja 50,09 cm, panjang meja conveyor 136,66 cm, lebar meja conveyor 58,96 cm, dan sudut sandaran punggung 35º.