Mintakat: Jurnal Arsitektur
Vol 19, No 2 (2018): September 2018

KOMPARASI BIAYA RUTIN ANTARA BIPV, GENSET DAN PLN DAYA SETARA 900VA

Nurhamdoko Bonifacius (Magister Arsitektur Universitas Merdeka Malang)



Article Info

Publish Date
22 Sep 2018

Abstract

PV merujuk pada pembangkitan energi listrik yang tidak berpolusi namun percepatan penggunaannya tidak secepat yang diharapkan. Paper ini adalah hasil simulasi yang bertujuan untuk membandingkan sejumlah faktor, keuntungan dan kerugian dari 3 macam sumber energi listrik untuk gedung (rumah tinggal sebagai contoh) pada dua lokasi yang berbeda (lokasi tersedia grid PLN dan lokasi tidak tersedia). Pembangkit listrik surya (PV) yang pengadaannya masih relatif mahal, perlu diberi solusi dengan pinjaman perbankan dengan skema ritel atau KPR. Angsuran setiap bulannya dianggap sebagai pengeluaran biaya operasional. Simulasi menghasilkan angka-angka yang menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan per bulan (angsuran) untuk pembangkit listrik surya (PV) masih lebih mahal (Rp1.274.679,-) dari tagihan bulanan listrik PLN (Rp. 904.368,-), namun masih jauh lebih murah daripada menggunakan genset (Rp. 16.524.000,-). Penggunaan genset juga menimbulkan polusi udara dan suara. Pembayaran angsuran berhenti setelah 15 tahun dan untuk selanjutnya secara teoritik tidak ada pengeluaran. Disamping itu pembangkit listrik surya tidak berpolusi sehingga lebih ramah lingkungan. DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v19i2.3222 PV merujuk pada pembangkitan energi listrik yang tidak berpolusi namun percepatan penggunaannya tidak secepat yang diharapkan. Paper ini adalah hasil simulasi yang bertujuan untuk membandingkan sejumlah faktor, keuntungan dan kerugian dari 3 macam sumber energi listrik untuk gedung (rumah tinggal sebagai contoh) pada dua lokasi yang berbeda (lokasi tersedia grid PLN dan lokasi tidak tersedia). Pembangkit listrik surya (PV) yang pengadaannya masih relatif mahal, perlu diberi solusi dengan pinjaman perbankan dengan skema ritel atau KPR. Angsuran setiap bulannya dianggap sebagai pengeluaran biaya operasional. Simulasi menghasilkan angka-angka yang menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan per bulan (angsuran) untuk pembangkit listrik surya (PV) masih lebih mahal (Rp1.274.679,-) dari tagihan bulanan listrik PLN (Rp. 904.368,-), namun masih jauh lebih murah daripada menggunakan genset (Rp. 16.524.000,-). Penggunaan genset juga menimbulkan polusi udara dan suara. Pembayaran angsuran berhenti setelah 15 tahun dan untuk selanjutnya secara teoritik tidak ada pengeluaran. Disamping itu pembangkit listrik surya tidak berpolusi sehingga lebih ramah lingkungan.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

jam

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Environmental Science

Description

Mintakat: Jurnal Arsitektur (JAM) dalam versi jurnal online yang terbit di tahun 2017 ini sebenarnya adalah format baru dari penerbitan offline sejak tahun 2000. Jurnal ini diterbitkan oleh oleh Group Konservasi Arsitektur & Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang. Dalam ...