Kesenian Rebana merupakan salah satu kesenian yang bernafaskan Islam keberadaannya sangatmelekat pada pola kehidupan masyarakat di Pantai Utara Jawa Tengah mulai dari pedasaan sampaiperkotaan. Melekatnya aktifitas rebana tidak terlepas dari fungsi kesenian rebana bagi masyarakatpendukungnya serta dukungan dari tokoh masyarakat dan para alim ulama. Sebagai salah satumedia dakwah, aktifitas kesenian rebana hadir dari berbagai kegiatan kelompok pengajian, kegiatanperingatan hari besar islam, tasyakuran, walimatul Urusy, Walimatul Khitan, Walimatul Hamli,maupun perayaan yang lain. Bentuk penampilan kesenian rabana dapat dikategorikan dalam bentuktradisional maupun modern. Perbedaan rebana tradisi terletak pada peralatan musik yang digunakanyaitu berupa alat musik terbang dan lagu-lagu yang dibawakan umumnya diambil dari kitab albarjanzi,kitab dziba, kitab simbud durror, dan kitab kuning lainnya, sementara rebana modernterdapat penambahan peralatan musik yang bertangga nada diatonis seperti key board dalammengiringi lagu-lagu mulai dari musik pop, musik dangsut, musik campur sari dan lainya, denganmenggunakan teks lagu dengan bahasa Arab, bahasa Jawa, dan Bahasa Indonesia yang semuanyamenggunakan seperangkat alat musik rebana sebagai rirngan lagu. Bentuk penampilan rebanatradisional maupun modern, masing-masing mempunyai wilayahnya sendiri-sendiri yang menjadiciri- khas dari daerahnya seperti salafudin Pekalongan, Semarangan, dan Demak.Kata kunci: Walimatul Urusy, Walimatul Khitan, Walimatul Hamli, fungsi
Copyrights © 2006