Mahasiswa S1 Teologi Hindu
Vol 1, No 1 (2013)

EKSISTENSI PALINGGIH RATU AYU MAS SUBANDAR DI PURA DALEM BALINGKANG DESA PAKRAMAN PINGGAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI (Perspektif Teologi Hindu)

KADI, I NENGAH (Unknown)



Article Info

Publish Date
10 May 2013

Abstract

Pura Dalem Balingkang merupakan salah satu Pura Kahyangan Jagat yang terletak di Desa Pakraman Pinggan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, sebagai tempat untuk memuja Sang Hyang Widhi dalam aneka prabhawa-Nya. Di Pura Dalem Balingkang terdapat akulturasi budaya Hindu dengan budaya Tionghoa. Dengan bukti adanya bangunan suci Palinggih Ratu Ayu Mas Subandar sebagai tempat pemujaan warga keturunan Cina dan umat Hindu pada umumnya. Fenomena ini belum dipahami secara jelas oleh masyarakat Hindu, sehingga perlu diadakan penelitian secara mendalam. Yang akan membahas mengenai eksistensi, fungsi, dan makna yang terdapat pada Palinggih Ratu Ayu Mas Subandar di Pura Dalem Balingkang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara (interview), studi kepustakaan, dan studi dokumentasi.Eksistensi Palinggih Ratu Ayu Mas Subandar di Pura Dalem Balingkang merupakan bangunan suci untuk memuliakan atau memuja permaisuri kedua Sri Haji Jayapangus. Yaitu Sri Mahadewi Sasangkaja Cihna atau Kang Cing We yang berasal dari Cina. Struktur Palinggih Ratu Ayu Mas Subandar berbentuk gedong memiliki tiga bagian yaitu bagian dasar, bagian badan, bagian atas atau atap. Pemuja Palinggih Ratu Ayu Mas Subandar yaitu desa-desa yang menjadi anggota Banua Kanca Satak, Desa Panyucuk, warga keturunan Cina, dan umat Hindu pada umumnya. Piodalan pada Palinggih Ratu Ayu Mas Subandar bersamaan dengan piodalan di Pura Dalem Balingkang yaitu Purnama Kalima, yang secara langsung dipimpin oleh Pemangku Pamucuk Pura Dalem Balingkang. Banten yang dipersembahkan pada Palinggih Ratu Ayu Mas Subandar yaitu Banten Tebasan bersinergi dengan sarana persembahan oleh warga keturunan Cina. Mantra yang digunakan pada Palinggih Ratu Ayu Mas Subandar disebut dengan istilah Puja Sana.Palingih Ratu Ayu Mas Subandar di Pura Dalem Balingkang mempunyai fungsi religi yaitu meningkatkan sradha dan bhakti. Fungsi social yaitu dapat meningkatkan persatuan serta terjalinnya hubungan yang harmonis. Fungsi akulturasi yaitu kebudayaan baru dalam bentuk bangunan, sarana upacara dan seni tari. Fungsi kerukunan yaitu meningkatkan kerukunan umat beragama Hindu dengan umat yang beragama Buddha. Dan fungsi ekonomi sebagai tempat bagi umat untuk memohon kelancaran dalam setiap usaha yang dimilikinya. Palinggih Ratu Ayu Mas Subandar di Pura Dalem Balingkang juga memiliki makna tattwa, susila, upakara dan makan teologi. Makna teologi yang terkandung pada Palinggih Ratu Ayu Mas Subandar yaitu sebagai tempat untuk memuja roh suci leluhur dan sinkretisasi Śiwa-Buddha tampak dari adanya tempat pemujaan untuk Dewa Śiwa dan Buddha di Pura Dalem Balingkang. Kata Kunci      : Palinggih Ratu Ayu Mas Subandar, Pura Dalem Balingkang

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

S1TEO

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

Memuat jurnal hasil penelitian mahasiswa Strata 1(satu) Program Studi Teologi Hindu Fakultas Brahma Widya IHDN ...