AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam
Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019

DIALOGIS KOMUNIKATIF KEBUDAYAAN ISLAM DALAM MEMAHAMI AGAMA

Masturin, Masturin (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2019

Abstract

Selama ini perkembangan ilmu-ilmu Islam hanyalah berupa dekodifikasi (penjabaran, penafsiran, sistematisasi) dari teks-teks Al-Quran dan Hadis, seperti Tafsir, Fiqih, dan Tasawuf. Teks-teks didekodifikasi menjadi teks baru, yaitu ilmu-ilmu Islam. Dengan kata lain, dekodifikasi berangkat dari teks menuju ke teks yang baru. Gampang­nya, dekodifikasi adalah gerak dari teks ke teks. Sementara itu, ada perkembangan baru yang populer mulai 1980-an, yaitu gagasan Islamisasi ilmu. Ilmu-ilmu yang sudah ada (ilmu-ilmu alam, sosial, humaniora) "diislamkan" dengan mengembalikannya pada teks-teks Islam. Dalam Skala global, ada sedikitnya empat persoalan yang dihadapi agama dan kebudayaan, sendiri-sendiri atau bersama-sama, pertama, agama menghadapi sekularisasi. Kedua, kebudayaan meng­hadapi uniformasi, yaitu proses digantikannya diversifikasi kebudayaan yang berupa pilihan budaya individual oleh uniformasi kebudayaan. Ketiga, agama dan kebudayaan bersama-sama menghadapi persoalan alienasi metafisik, yaitu perasaan tak berdaya manusia menghadapi realitas. Keem­pat, pemecahan dari persoalan pertama, kedua, dan ketiga dalam bentuk spiritualisme pasca-modern yang non-rasional yang merupakan gejala anti-agama dan kontradiksi budaya, justru menimbulkan persoalan baru dari pada memecahkan persoalan. 

Copyrights © 2019