Di Desa Pakraman Ngis dibuat suatu upakara yang bernama Banten Pangaladalam Upacara Usabha Sambah yang dilaksanakan di Desa Pakraman Tenganan,sehingga adanya keterkaitan kedua desa yaitu hubungan sosial religius secara sekalamaupun niskala.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana latar belakangpenggunaan, bentuk, fungsi dan makna Banten Pangala di Desa PakramanNgisKecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem kaitannya dengan Upacara UsabhaSambah di Desa Pakraman Tenganan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuilatar belakang, bentuk, fungsi dan makna dari pembuatan Banten Pangala. Jenispenelitian kualitatif dengan sumber data primer dan data sekunder, metode pengumpulandata menggunakan teknik observasi, wawancara dan pencatatan dokumen. Pengolahandata dilakukan melalui metode deskriptif dengan teknik analisa Induksi danArgumentasi.Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Latar belakang penggunaan BantenPangala oleh desa Ngis dan Tenganan) berawal dari kepercayaan secara sekala danniskala yang disakralkan sampai sekarang,(2) Bentuk Banten Pangala yang meliputi: tempat pembuatan di masing-masing rumah oleh Desa Krama yang berjumlah 55orang, waktu pembuatan Banten Pangala yaitu tanggalpang siye sasih kalimasambah menurut kalender Tenganan, alas Banten Pangala berbentuk ceper, sampiandan porosan terbuat dari janur (busung), isi tetandingan jajan kuskus putih, saranaberupa cabak(anyaman dari daun kelapa hijau) sebagai tempat dari seluruh BantenPangala dan kluhkuh yang digunakan sebagai tempat air suci (tirtha) dan tuak, BantenPangala dipersembahkan terlebih dahulu di Pura Dalem Kangin Desa Ngis setelahitu dipersembahkan di Bale AgungDesa Pakraman Tenganan, (3) Fungsi dari BantenPangala sebagaialat konsentrasi, persembahan atau kurban suci, sarana pendidikan,sarana penyucian, dan sebagai perwujudan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, (4) BantenPangalabermakna sebagai permohonan restu dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa agarpelaksanaan Upacara Usabha Sambah terlaksana tanpa halangan. Diharapkan Kramadari kedua Desa (Ngis dan Tenganan) pada khususnya agar dapat meningkatkan sradhadan bhakti serta melestarikan kebudayaan yang diwariskan oleh leluhur.
Copyrights © 2018