Ruang
Vol 3, No 2 (2017): Ruang

Peran Perempuan Dalam Strategi Penanggulangan Banjir Di Kelurahan Sampangan Dan Bendan Dhuwur Semarang

Landung Esariti (Unknown)



Article Info

Publish Date
20 Apr 2017

Abstract

Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman yang dilakukan penulis dalam kegiatan pendampingan Building Resilience through the Integration of Gender and Empowerment (BRIGE). Program ini didanai oleh MERCYCORPS dan dilaksanakan secara serial di 6 kelurahan di Kota Semarang, dalam waktu 1 Oktober – 13 November 2016. Kelurahan Sampangan dan Bendan Dhuwur merupakan salah dua kelurahan yang didapati mempunyai karakteristik yang unik untuk dipelajari terkait dengan peran perempuan dalam strategi penanggulangan banjir. Analisis gender digunakan  sebagai metode analisis, yang meliputi  (a) bagaimana tanggung jawab dan kewajiban yang diemban, (b) akses terhadap sumber daya, (c) proses pengambilan keputusan, (d) mobilitas waktu, (e)norma sosial dan budaya yang dianut, (f) institusi dan kebijakan yang berlaku.Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukenali ada 2 jenis pola peran perempuan terkait dengan perannya dan kedudukannya dalam keluarga inti. Pola pertama berhubungan dengan  perannya sebagai agen penguatan kapasitas kelompok/organisasi perempuan.  Pola kedua terkait pada aset individu yang mendominasi dasar pengambilan keputusan serta akses terhadap sumber daya. Disamping itu, diketahui pula bahwa terjadinya perbedaan pola peran perempuan juga terkait dengan jenis hubungan sosial yang terjadi di masyarakat. Tingkat hubungan kekeluargaan di Kelurahan Bendan Dhuwur terbukti cenderung lebih tidak akrab/guyub dibandingkan dengan Kelurahan Sampangan.

Copyrights © 2017