Kondisi topografi antar wilayah Riau dan luar wilayah Riau terutama kabupaten Rokan Hulu yangcukup sulit dijangkau, mengharuskan pembangunan sub-sektor perhubungan udara mendapat prioritas yangutama. Letak geografis kabupaten Rokan Hulu sangat strategis dan kebijakan pengembangan bandara dikabupaten Rokan Hulu tertuang dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) tahun 2005-2020, yang dibagidalam 3 tahap. Tahap I dimulai tahun 2005 dengan pesawat rencana jenis M-50, tahap II tahun 2017 denganpesawat rencana M-75, tahap III tahun 2020 dengan pesawat rencana M-100. Bandar udara Pasir Pengaraianyang terletak kurang lebih 7 km ke arah Kota Pasir Pengaraian, dengan temperatur 300 C dan ketinggianrata-rata 25 meter. Bandar udara Pasir Pengaraian saat ini memiliki landasan pacu 1300 m x 30 m yangmampu melayani pesawat terbang sejenis M-25 dan M-50.Kebutuhan tentang dimensi landasan pacu diatur menurut persyaratan ICAO, dan dalammerencanakan lapisan perkerasan lentur dihitung dengan menggunakan metode FAA, langkah-langkahnyaadalah sebagai berikut :1. Menentukan CBR tanah dasar dan CBR bahan lapisan perkerasan2. Menentukan pesawat rencana, yaitu pesawat yang menghasilkan tebal lapisan perkerasan yang terbesar3. Menentukan tebal lapisan perkerasan dengan menggunakan grafik rencana4. Menghitung tebal bagian-bagian lapisan perkerasan dengan memperhatikan syarat minimum teballapisan pondasi.Dari hasil perencanaan landasan pacu bandara Pasir Pengaraian ini diperoleh kesimpulan bahwa : (1)untuk kebutuhan perencanaan perpanjangan landasan pacu bandara tahap II berdasarkan tipe pesawatrencana M-75 adalah 650 meter, (2) berdasarkan pesawat rencana F-28 didapatkan masing-masing tebalperkerasan landasan pacu adalah : surface course = 10 cm, base course = 17 cm, dan subbase course = 49 cm.
Copyrights © 2013