Lansia (lanjut usia) sering kali dipandang sebagai suatu masa degenerasi biologis yang disertai dengan berbagai keadaan yang menyertai proses menua. Kronologinya dimana kondisi pada lansia yang disertai dengan perubahan fisik, mental, psikologis, dan penyakit maka akan menimbulkan tingkat depresi pada lansia, hal ini disebabkan oleh kurangnya dukungan sosial keluarga yang meliputi dukungan informasi, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional yang diberikan pada lansia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat depresi pada lansia yang tinggal di Panti Werdha Malang Raya. Desain penelitian menggunakan desain penelitian correlation. Sampling yang diambil adalah teknik purposive sampling dengan sampel berjumlah 30 orang responden yaitu Lansia (lanjut usia) di Panti Werdha Malang Raya. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2014 dengan menggunakan kuesioner. Analisa hasil penelitian menggunakan uji spearman rho ∝ =0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dukungan sosial keluarga dalam kategori baik yaitu 22 orang (73,3%) dan kategori lansia sebagian besar yang tidak depresi 15 orang (50%). Dari pengujian statistik diperoleh hasil ada hubungan yang kuat antara dukungan sosial keluarga dengan tingkat depresi pada lansia dengan nilai p = 0,05 dan r = 0,757. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah besar sampel, memperhatikan faktor psikis yang dapat mempengaruhi tingkat emosional dari lansia dan penelitian selain didaerah panti, mungkin bisa kepada lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga. Kata kunci: Dukungan sosial keluarga, lansia, tingkat depresi.
Copyrights © 2017