Claim Missing Document
Check
Articles

Lamanya Klien Mengalami Gangguan Jiwa Dengan Stres Keluarga Dalam Merawat Klien Di Rumah Widodo, Dyah
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.485 KB) | DOI: 10.31290/jiki.v(4)i(2)y(2018).page:88-94

Abstract

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang terdekat yang sangat penting perannya dalam mewujudkan derajad kesehatan jiwa. Perawatan gangguan jiwa yang membutuhkan waktu lama, berbagai permasalahan perilaku klien dan pandangan negatif masyarakat tentang gangguan jiwa merupakan stresor tinggi bagi keluarga. Tujuan penelitian menganalisis hubungan lamanya klien mengalami gangguan jiwa dengan stres keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa di rumah. Jenis penelitian korelasional, dengan sampel sebagian keluarga yang tinggal serumah dengan klien gangguan jiwa di wilayah Jawa Timur Indonesia sesuai kriteria inklusi, besar sampel 200 orang diambil dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data bulan Oktober-Nopember 2016 di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa dr Radjiman Wediodiningrat Lawang. Instrumen penelitiannya kuesioner yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data menggunakan uji statistik deskriptif dan Spearman Rho’ dengan alpha 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan lamanya klien mengalami gangguan jiwa dengan stres keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa di rumah, dengan nilai p 0.026 dan nilai correlation coefficient -158 artinya kekuatan hubungan sangat lemah berlawanan arah, yaitu semakin lama klien mengalami gangguan jiwa maka semakin rendah tingkat stres yang dialami keluarga. Disarankan perlu diantisipasi munculnya stres pada keluarga gangguan jiwa dengan cara deteksi dini kesehatan anggota keluarga keluarga, pendampingan dan peningkatan pengetahuan dalam merawat gangguan jiwa untuk keluarga agar keluarga berkurang stresnya dan mampu merawat klien dengan lebih baik..
The Risk Factors of Diabetes Mellitus in Adolescent Senior High School in Malang City Dyah Widodo; Ekowati Retnaningtyas; Ibnu Fajar
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2012): April 2012
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.439 KB) | DOI: 10.20473/jn.v7i1.3997

Abstract

Introduction: Diabetes mellitus is a disease caused by a hormonal disorder that affects insulin. 5.7% of the total population of Indonesia, including teenagers is a big challenge for the health sector to do the step in anticipation of the complexity of health problems caused by diabetes mellitus in Indonesia. This study aims to analyze the risk factors of diabetes mellitus in adolescent senior high school in the city of Malang.Methods: This research was correlational research design, sampled in this study was partly teenagers is high school class in Malang city area drawn at random sampling with a large sample of 375 respondents. Research conducted at government senior high school 6 and 9 (SMU Negeri 6 and SMU Negeri 9) in the city of Malang, in May–August, 2011. Data collection techniques using questionnaires; measurements: weight, height, abdominal circumference/waist, blood pressure and food consumption survey (Recording of Present Food Intake) of the diet for three days. Data was analyzed by descriptive and analytic Spearman Rho correlation with alpha 0.05.Result:  The results showed that a BMI (body mass index) and waist circumference (central obesity) related to the risk of diabetes mellitus in teens senior high school in Malang with 0.000 p-values < α 0.05. However, there is no relationship between blood pressure, physical activity, frequency of fruit and vegetable consumption, family history of diabetes mellitus and the risk of diabetes mellitus in teens senior high school in Malang.Conclusion: Recommended for teens to pay attention to healthy eating and balanced, in order to awake the ideal body weight and abdominal circumference are normal, so that avoid the risk of diabetes mellitus.The Effect of Family Therapy with Spiritual Approach Toward Family’s Health Belief Model in Taking Care of Patient with Schizophrenia
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG Munizar Munizar; Dyah Widodo; Esti Widiani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.188 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i1.178

Abstract

Perkembangan motorik halus merupakan salah satu tahap tumbuh kembang yang dilalui anak pada usia toddler dan pada umur tertentu anak belum bisa melakukan tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok umurnya, adapun tugas perkembangan itu dapat membahayakan perkembangan dan menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik, seperti motorik kasar dan motorik halus. Ibu berperan sebagai motor penggerak utama dalam perkembangan motorik halus anak, melalui stimulasi. Dalam melakukan stimulasi ibu dituntut memiliki pengetahuan yang luas tentang stimulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan motorik halus anak usia toddler. Desain penelitian ini deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak usia toddler dan semua anak usia toddler yang berjumlah masing-masing 42 orang, sampel penelitian di Posyandu Melati RW 02 Tlogomas Malang secara total sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dengan Tehnik analisis datanya uji korelasi product moment pearson,dengan α = 0.05. Hasil penelitian disimpulkan bahwa sebanyak 42,86% pengetahuan ibu dalam kategori cukup baik, sebanyak 52,38% perkembangan motorik halus anak dalam kategori baik, dan ada hubungan yang rendah antara pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan motorik halus anak usia toddler dengan nilai uji statistik, p-value 0,035 dan nilai r hitung 0,326. Disarankan perlunya peningkatan pengetahuan ibu melalui pelatihan, mengikuti seminar, dan banyak membaca tentang stimulasi dan perkembangan anak. Kata kunci: Motorik halus, pengetahuan, stimulasi.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEMANDIRIAN AKTIVITAS DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI PADA LANJUT USIA (LANSIA) Boyke Pangemanan; Dyah Widodo; Esti Widiani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.103 KB) | DOI: 10.33366/nn.v4i1.1545

Abstract

Perubahan mental pada lansia ditandai dengan sikap yang mudah tersinggung dan bahkan mudah depresi hingga stres. Stres juga dapan mempengaruhi kemandirian pada lansia meliputi kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti: mandi, berpakaian rapi, pergi ke toilet, berpindah tempat, dapat mengontrol BAK atau BAB, serta dapat makan sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui hubungan tingkat stres dengan kemandirian aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari pada lansia di Dusun Pakan Desa Purworejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Desain penelitian menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu lansia yang ada di Dusun Pakan Desa Purworejo dengan jumlah 125 orang dan sampel penelitian menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 31 orang. Instrument dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner. Analisis yang digunakan spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres hampir seluruh responden dikategorikan stres sedang yaitu sebanyak 25 orang (80,6%), kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari sebagian besar responden dikategorikan ketergantungan ringan yaitu sebanyak 17 orang (54,8%), dan hasil analisis terdapat hubungan tingkat stres dengan kemandirian aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari pada lansia di Dusun Pakan Desa Purworejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang yang dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (p ≤ 0,05) dan nilai korelasi sebesar -0,642, artinya semakin rendah tingkat stress maka semakin tinggi tingkat kemandiriannya. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti di lokasi lain dengan sampel yang lebih banyak lagi sehingga sebaran data cenderung bervariasi. ABSTRACT Mental Changes on elderly attitude was characterized by irritability and even easy to stress depression. Stress also affects dapan self-reliance on the elderly include the ability of the elderly in doing daily activities such as bathing, dressing, toileting, move, it can control the TUB or chapters, as well as be able to eat themselves. The purpose of this research is to megetahui the relationship with stress level of self-reliance activities in fulfillment of daily necessities on the elderly in the village Village Feed Purworejo Subdistrict Ngantang Malang. Design research using the method of korelasi with cross sectionalapproach. The population in this study i.e. the elderly that is in the hamlet of the village with a population of Purworejo Feed 125 people and research samples using a purposive sampling that is as many as 31 people. Instrument in this study using questionnaire sheet. The analysis used spearman rank. The research results showed that the stress level of almost all respondents stress that is being categorized as many as 25 people (80.6%), independence in the fulfillment of daily needs most respondents categorized mild dependency that is as much as 17 people (54.8%), and the results of the analysis there is relationship stress levels with independence activities in fulfillment of daily needs in elderly in the hamlet of the village Feed Purworejo Subdistrict Ngantang Malang as evidenced by the significant value of 0.000 (p ≤ 0.05) and the value of the correlation of -0.642, meaning that the lower the level of stress the higher the level of his independence. For further researchers it is recommended to research in other locations with more samples so that the distribution of data tends to variation. Keywords: Independence; the elderly; the level of stress.
HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Enny Nurcahyani; Dyah Widodo; Yanti Rosdiana
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.382 KB) | DOI: 10.33366/nn.v1i1.400

Abstract

Stres yang dialami perawat dalam melakukan tugasnya dapat mengurangi kinerja. Sebagian besar perawat, terutama di ruang perawatan inap selalu menghadapi berbagai keluhan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara stres dan kinerja perawat di ruang perawatan inap Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Desain penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di ruang perawatan inap Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Sampel adalah 109 orang dengan teknik sampling area proportional random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan korelasi pearson product moment. Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas responden memiliki tingkat stres ringan sebanyak 108 orang (99,1%), sedangkan kinerja sebagian besar responden memiliki kinerja yang baik sebanyak 87 orang (71,5%), dan ada korelasi antara tingkat stres kerja dan kinerja ( 0,000
HUBUNGAN STRES DENGAN PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA REMAJA SISWA JURUSAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK DI SMK PGRI 3 TLOGOMAS MALANG Akhmad Herfiansyah; Dyah Widodo; Lasri Lasri
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 2 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i2.1118

Abstract

Penggunaan Facebook ada yang ditujukan untuk hal-hal yang positif, seperti untuk menggali informasi dan menenangkan perasaan dan stress. Dengan mengobrol di facebook, mengupdate status, memberi dan mendapatkan komentar, remaja dapat mengurangi stres. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan pendekatan secara cross sectional. Populasi terdiri dari 43 siswa Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) di SMK PGRI 3 Tlogomas Malang. Pengambilan sampel secara total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan uji Spearman Rho dengan α=0,05. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar remaja siswa jurusan RPL di SMK PGRI 3 Tlogomas Malang mengalami stress sedang, yaitu sebanyak 24 orang (55,8%), sebagian besar remaja merasa bermanfaat dengan jejaring facebook, yaitu sebanyak 25 orang (58,1%). Terdapat hubungan strees dengan pemanfaatan jejaring sosial facebook pada remaja (p=0,000). Saran bagi penelitian selanjutnya ialah mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan sampel yang lebih besar. ABSTRACT The use of Facebook is devoted to positive things, like to dig up information and soothe feelings and stress. By chat on facebook, update status, giving and getting comments, adolescents can reduce stress. Design of this study used a correlational research design with cross sectional approach. Population consisted of 43 students Department of Software Engineering in SMK PGRI 3 Tlogomas Malang. Sample take with total sampling technique. Research instruments using questionnaire. Analysis of the data using the Spearman rho test with α=0,05. Results of this study that the most of teenage students in SMK PGRI 3 Tlogomas Malang have experiencing stress, are as many as 24 people (55.8%), most of them get beneficial from networking facebook, are as many as 25 people (58.1%). There is a relationship between stress with the using of facebook social networking on teenage (p=0.000). Suggestions for further research should be able to develop this study using a larger sample Keywords : Facebook social networking; Stress.
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA RW IV DUSUN DEMPOK DESA GADING KEMBAR KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG Nasuha Nasuha; Dyah Widodo; Esti Widiani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.698 KB) | DOI: 10.33366/nn.v1i2.423

Abstract

Berdasarkan data Depertemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 sebesar 35% lansia mengalami gangguan kecemasan sehingga berdampak pada gangguan susah tidur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap tingkat kecemasan pada lansia. Desain penelitian mengunakan desain pre experimental design dengan rancangan one group Pre-Post Test Design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 13 lansia dan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Metode analisa data yang digunakan yaitu wilcoxon signed rank test dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian membuktikan bahwa sebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam, sebagian besar 10 (77%) lansia mengalami kecemasan sedang dan setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam, sebagian besar 10 (77%) lansia mengalami kecemasan ringan, sedangkan hasil wilcoxon signed rank test didapatkan nilai p value 0,001< 0,05 yang berarti ada pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada lansia. Lansia perlu melakukan teknik relaksasi nafas dalam secara teratur minimal 3 kali sehari untuk mengurangi tingkat kecemasan. Kata Kunci: Teknik Relaksasi Nafas Dalam, Tingkat Kecemasan Lansia
HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG Evy Safitri; Dyah Widodo; Esti Widiani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.255 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i2.455

Abstract

Tercapainya tujuan pendidikan akan ditentukan oleh berbagai unsur yang menunjangnya seperti mahasiswa, tujuan, dan guru atau dosen. Dalam pendidikan keperawatan, motivasi dan prestasi belajar mahasiswa sangat penting untuk menilai tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan keperawatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi menjadi perawat dengan prestasi belajar mahasiswa di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Desain penelitian menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Analisa data yang menggunakan uji korelasi Spearman Rank.Populasi diambil dari seluruh mahasiswa angkatang masuk tahun 2010 sebanyak 70 mahasiswa. Besar sampel 70 dari seluruh responden pengambilan sampel secara total sampling data di ambil mengunakan lembar kuisioner untuk motivasi dan lembar kartu hasil studi untuk prestasi belajar mahasiswa. Hasil uji statistik Spearman rank didapatkan pvalue = 0,000 < 0,05 yang artinya Ho ditolak dan disimpulkan ada hubungan yang cukup kuat antara hubungan Motivasi Menjadi Perawat Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa pada Program Studi Ilmu Keperawatan Tribhuwana Tunggadewi Malang dengan nilai r = 0,522. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat disempurnakan lagi dengan memperluas populasi penelitian, sehingga keragaman karateristik responden dapat lebih terwakili, area penelitian yang lebih luas dan faktor determinan untuk lebih diteliti dengan mengkaji indikator dari masing-masing variabel yang lebih luas. Kata Kunci: Motivasi, Perawat, Prestasi Belajar
PENGARUH SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) TERHADAP TINGKAT KECEMASAN LANJUT USIA DI RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Nety Herawati; Dyah Widodo; Esti Widiani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 2 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i2.971

Abstract

Kecemasan pada lansia memiliki gejala-gejala yang sama dengan gejala-gejala yang dialami oleh setiap orang, hanya saja objek yang menyebabkan kecemasan itu yang berbeda dan lansia sering mengalami kecemasan dengan masalah-masalah yang ringan. Pengunaan SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) dapat dipakai sebagai salah satu alternatif dalam mengurangi masalah kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh SEFT terhadap tingkat kecemasan lansia di RW 06 Kelurahan Tlogomas Malang. Desain penelitian ini menggunakan pre eksperimen design yaitu one group pre-post test design. Besar populasi 131 orang, dengan menggunakan tehnik purposive sampling dengan sampel 20 orang. Data diambil menggunakan kuesioner, selanjutnya dianalisa dengan menggunakan uji wilcoxon signed ranks test dengan α 0,05. Hasil penelitian sebelum pemberian SEFT terbanyak yaitu 12 orang (60%) adalah responden yang mengalami kecemasan sedang. Setelah pemberian SEFT terbanyak yaitu11 orang (55%) adalah responden yang mengalami kecemasan ringan. Hasil analisis uji Wilcoxon signed ranks test menunjukkan nilai signifikan p = 0,002 pada tingkat kemaknaan p ≤ 0,05. Dengan demikian Ho ditolak artinya ada pengaruh SEFT terhadap tingkat kecemasan lansia di RW 06 kelurahan Tlogomas Malang. Saran yang dapat direkomendasikan adalah pemberian SEFT secara kontinu sekitar 20-25 menit/1 kali sehari setiap hari pada lansia yang mengalami kecemasan. ABSTRACT The anxiety in elder have similar symptoms with the symptoms that experienced by any person, however the object that causes the anxiety is different and the elderly often experience anxiety with light problems. Use of SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) can be used as one of the alternative in reducing anxiety problems. The purpose of this study was to determine the effect of SEFT to the elderly anxiety level in RW 06 Village Tlogomas Malang. This research design using pre experimental design is one group pre-post test design. Population is 131 people, using purposive sampling technique with a sample of 20 people. The data were taken using a questionnaire, and then analyzed by using the Wilcoxon signed ranks test with α 0.05. The result of study before giving SEFT majority 12 people (60%) is respondents who experienced medium anxiety. After giving SEFT majorirty 11 people (55%) is respondents who experienced low anxiety. Result of test analysis by Wilcoxon signed ranks test showed significant value of p = 0.002 at a significance level of p ≤ 0.05. Thus Ho is rejected it means there is effect of SEFT on the elderly anxiety level in RW 06 Villages Tlogomas Malang. Suggestions that can be recommended is giving of SEFT continuously about 20-25 minutes/ a day every day to the elderly who experience anxiety. Keywords : Anxiety levels; elderly; SEFT.
HUBUNGAN KONDISI FISIK DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA LANJUT USIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG Sartiwi Sartiwi; Dyah Widodo; Esti Widiani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.883 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i1.193

Abstract

Kondisi fisik adalah kondisi kebugaran dan kebaikan badan seseorang. Kondisi fisik yang terjadi pada setiap individu tentunya dapat mempengaruhi kecerdasan emosional pada setiap orang termasuk lansia. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan kondisi fisik dengan kecerdasan emosional pada lanjut usia di RT 01-03 RW 06 Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Desain penelitian menggunakan metode korelasi. Metode samplingnya adalah purposive sampling. Sampel diambil dari semua lansia di RT 01-03 RW 06 dengan jumlah lansia 58 orang. Variabel independenya kondisi fisik, sedangkan variabel dependennya kecerdasan emosional. Pengambilan data penelitian dengan observasi dan koesioner. Data dianalisis menggunakan uji kolerasi Spearman Rank menggunakan software SPSS versi 17 dengan taraf signifikan 0,05 Hasil penelitian menunjukkan bahwa lanjut usia sebagian besar kondisi fisik sedang (70,7%), serta hampir dari setengah dari responden kecerdasan emosional sedang (48,3%). Hasil analisis data didapatkan p value 0,013 < 0,05 dengan nilai korelasi 0,325 yang berarti H0 ditolak, artinya ada hubungan lemah antara kondisi fisik dengan kecerdasan emosional pada lanjut usia di RT 01-03 RW 06 Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Saran bagi lanjut usia agar selalu menjaga kesehatan tubuh dengan olahraga ringan secara teratur dan selalu mengikuti pemeriksaan secara rutin di Posyandu Lansia terdekat dan bisa selalu berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Kata kunci : Kondisi fisik, kecerdasan emosional, lanjut usia.