Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan potensi konflik pada unsur budaya masyarakat Melayu Musi Rawas sebagai dasar mengembangkan model pendidikan multikultural Kabupaten Musi Rawas. Untuk mendapatkan pemahaman masalah peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Informan dipilih berdasarkan kebutuhan yang dikembangkan oleh Spradlay, sedangkan untuk informan berikutnya menggunakan teknik snowball sampling, wawancara dan dokumentasi di mana pun peneliti bertindak sebagai instrumen kunci. Untuk menjamin validitas data, teknik pemeriksaan dengan informan dan teknik triangulasi. Data penelitian dilatarbelakangi dengan mengacu pada metode Spradlay, hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur potensi konflik budaya yang maju dalam pelaksanaan nilai budaya (mentalitas) dan tradisi masyarakat Melayu Musi Rawas, terdiri dari menerabas, primordialisme, egoisme, dan tradisi "tujah". Sangat disarankan bagi pemerintah daerah untuk melakukan potensi konflik maksimum. Dalam pendidikan penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan pendidikan multikultural agar tercipta generasi yang memiliki toleransi yang tinggi. Kata kunci: Konflik, Multikultural, Pendidikan
Copyrights © 2018