Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penegakan Pelaksanaan Pendidikan multikulturan dalam perspektif terwujudnya sekolah ramah anak di Kabupaten Sukoharjo Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitiannya adalah Kepala Sekolah, Guru dan Siwa di SMP berbasis Agama. dan objeknya adalah Pendidikan multikulturan dan sekolah ramah Anak . Metode pengumpulan datanya: observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan trianggulasi sumber dan metode. Analisis data dilakukan dengan analisis interaktif yang terdiri dari 3 tahap yaitu: reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian: berdasarkan observasi dilapangan yang dilakukan dari tanggal 2-15 Mei 2019 terhadap sikap, perilaku, dan perbuatan siswa. Dan guru di SMP yang berbasis agama di Kabupaten Sukoharjo ditemukan hal-hal sebagai berikut: masih adanya aksi kekerasan yang dilakukan siswa terhadap temannya, masih adanya siswa yang GP nya berisi video porno, adanya siswa yang mengkonsumsi minuman keras, adanya siswa yang berani pada gurunya, banyaknya siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib siswa, siswa yang mengempiskan ban sepeda temannya, siswa yang mlakukan bully terhadap temannya, siswa yang tidak jujur dalam membeli makanan di kantin kejujuran, siswa yang membuat kotor Toilet sekolah, siswa yang membuat kotor di lingkungan sekolah, siswa yang melakukan pembiaran temannya membuat sampah sembarangan, siswa yang melakukan pembiaran temannya membolos sekolah, siswa yang kurang toleransi terhadap temannya, siswa yang pilih kasih dalam memilih teman bergaul, siswa yang dalam memberikan pertolongan pilih kasih dan sebagainya. . Kondisi inilah yang menyebabkan pelaksanaan pendidikan multicultural di SMP di kabupatenh sukoharjo lemah, sehingga sangat perlu dilakukan penegakannya agar kedepannya dapat mendukung terwujudnya sekolah ramah anak. Simpulannya : bahwa saat ini pelaksanaaan pendidikan multicultural SMP sekolah yang berbasis agama di Kabupaten Sukoharjo kurang ditegaakn sehingga berdampak kurang terwujudnya sekolah ramah anak secara maksimalEnforcing The Essence Of Multicultural Education In The Perceptive Of Friendly Schools. This study aims to describe the enforcement of multicultural education implementation in the perspective of the realization of child-friendly schools in Sukoharjo regency. This research is a qualitative research with a descriptive approach. The subjects of the research are the Principal, Teacher and Shiva in Religion-based Junior High School. and the object is multicultural education and Child-friendly schools. Data collection methods: observation, interview and documentation. Data validity is done by triangulation of sources and methods. Data analysis was performed with an interactive analysis consisting of 3 stages: data reduction, data display and data verification. Research results: based on field observations made from May 2-15, 2019 on the attitudes, behaviors and actions of students. And teachers in religion-based junior high schools in Sukoharjo Regency found the following things: there are still acts of violence committed by students against their friends, there are still students whose GPs contain pornographic videos, students who consume alcohol, there are students who dare to their teachers , the number of students who violated the rules of student discipline, students who deflated their friend's bicycle tires, students who bullied their friends, students who were not honest in buying food in the honesty canteen, students who made dirty school toilets, students who made dirty in the school environment, students who let their friends make waste carelessly, students who let their friends skip school, students who are less tolerant of their friends, students who choose to choose friends to hang out with, students who provide favoritism and so on. . This condition causes the implementation of multicultural education in junior high schools in Sukoharjo regency to be weak, so that it is necessary to enforce it so that in the future it can support the realization of child-friendly schools. The conclusion: that currently the implementation of a religiously based multicultural junior high school education in Sukoharjo Regency is not enough so that the impact is not fully realized in child-friendly schools
Copyrights © 2019