Jurnal Riset Akuakultur
Vol 11, No 2 (2016): (Juni 2016)

RAGAM GENOTIPE IKAN TENGADAK, Barbonymus schwanenfeldii (Bleeker 1854) PERSILANGAN POPULASI JAWA DAN KALIMANTAN BERDASARKAN RAPD

Deni Radona (Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan)
Dinar Tri Soelistyowati (Departemen Budidaya Perairan, FPIK IPB)
Rudhy Gustiano (Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan)
Odang Carman (Departemen Budidaya Perairan, FPIK IPB)
Irin Iriana Kusmini (Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan)
Sri Sundari (Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan)



Article Info

Publish Date
28 Dec 2016

Abstract

Dalam rangka pengelolaan sumber genetik untuk pengembangan budidaya ikan tengadak maka perlu dilakukan evaluasi sumber genetik ikan tengadak asal Jawa dan Kalimantan, serta progeni hibridanya. Analisis genetik dilakukan secara molekuler dengan metode RAPD. Jumlah sampel yang digunakan untuk analisis RAPD sebanyak 10 ekor setiap populasi. Spesimen yang digunakan untuk analisis RAPD adalah sirip untuk induk dan whole body untuk hibrida. Hasil menunjukkan polimorfisme (32,43%) dan heterozigositas (0,13) tertinggi terdapat pada ikan tengadak hasil persilangan betina Jawa x jantan Kalimantan, sedangkan yang terendah diperoleh pada persilangan betina Kalimantan x jantan Jawa (polimorfisme: 21,62% dan heterozigositas: 0,10). Berdasarkan dendrogram hubungan kekerabatan interpopulasi ikan tengadak hasil persilangan (betina Kalimantan x jantan Jawa) dengan induknya (populasi Jawa dan Kalimantan) menggunakan tiga primer RAPD (OPA-08, OPA-09, dan OPC-02) menunjukkan jarak genetik berkisar 0,48. Ikan tengadak betina asal Jawa dan jantan asal Kalimantan potensial meningkatkan keragaman genetik.In order to maintain the genetic sources of tinfoil barb for aquaculture development, it is necessary to evaluate the genetic diversity crossbred results of tinfoil barb from Java and Kalimantan. The genetic assessment was conducted by genotype trails using RAPD methods. The samples used for the analysis of RAPD was as much as 10 individuals. Specimens used for RAPD analysis was a fin for broodstock and whole body for the hybrid fish. The result showed that the highest polymorphism and heterozygosity were found 32.43% and 0.13 in population crossbred of female Java x male Kalimantan. While the lowest polymorphism and heterozygosity were detected on population of f Kalimantan x m  Java (21.62% and 0.10, respectively). Based on the relationship between tinfoil barb hybrid (female Kalimantan x male Java) with a both broodstock population using three RAPD primers (OPA-08, OPA-09, and OPC-02) resulted in genetic distance of 0.48. Females tinfoil barb from Kalimantan and males from Java potential could increase genetic diversity. 

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

jra

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Environmental Science

Description

Jurnal Riset Akuakultur as source of information in the form of the results of research and scientific review (review) in the field of various aquaculture disciplines include genetics and reproduction, biotechnology, nutrition and feed, fish health and the environment, and land resources in ...