Jurnal Riset Akuakultur
Vol 10, No 4 (2015): (Desember 2015)

PENGGUNAAN PAKAN PREMATURASI UNTUK PENINGKATAN PERKEMBANGAN GONAD PADA CALON INDUK IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

Muhammad Marzuqi (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol)
I Nyoman Adiasmara Giri (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol)
Tony Setiadharma (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol)
Retno Andamari (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol)
Wawan Andriyanto (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol)
Ni Wayan Widya Astuti (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2015

Abstract

Ikan bandeng (Chanos chanos Forsskal) merupakan jenis ikan laut yang mempunyai nilai ekonomis dan komoditas unggulan perikanan. Untuk menanggulangi kendala kualitas benih bandeng yang kurang baik maka perlu disiapkan induk bandeng berkualitas baik dengan melakukan seleksi, serta pemberian pakan berkualitas baik, khususnya pakan untuk mendukung perkembangan organ reproduksi atau pakan prematurasi. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi tentang penggunaan pakan prematurasi untuk perkembangan gonad calon induk dan keragaan reproduksi ikan bandeng. Penelitian ini menggunakan 80 ekor calon induk ikan bandeng berumur tiga tahun dengan bobot rata-rata 1,9 ± 0,25 kg. Ikan dipelihara dalam dua buah bak beton kapasitas 100 m3 dan masing-masing diberi pakan prematurasi yang merupakan pakan komersial yang diperkaya dengan dua jenis formulasi bahan pengkaya yang berbeda. Pakan diberikan sebanyak 3,0% dari total biomassa ikan per hari. Masing-masing bak dilengkapi dengan aerasi dan sistem air mengalir dengan pergantian air mencapai 200%-300% per hari. Parameter yangdiamati adalah perkembangan oosit, sperma, dan kematangan gonad, serta pemijahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan prematurasi memacu perkembangan dan kematangan gonad dengan baik. Pada grup calon induk yang diberi pakan prematurasi B diperoleh tiga ekor induk betina mengalami perkembangan oosit tingkat large vitelogenesis (diameter > 500 μm) dan kematangan sperma induk jantan sebanyak 15 ekor. Pada grup calon induk yang diberi pakan premeturasi A terdapat satu ekor induk betina mengalami perkembangan oosit tingkat small vitelogenesis (diameter < 300 μm) dan kematangan sperma jantan dua ekor.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

jra

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Environmental Science

Description

Jurnal Riset Akuakultur as source of information in the form of the results of research and scientific review (review) in the field of various aquaculture disciplines include genetics and reproduction, biotechnology, nutrition and feed, fish health and the environment, and land resources in ...