Tanah lempung ekspansif memiliki sifat swelling, yaitu mengembang saat kadar air tinggi dan menyusut saat kadar air rendah. Sifat swelling ini ditentukan oleh mineral yang terkandung di dalam tanah. Penelitian ini membahas seberapa besar perubahan daya dukung friksi tiang pada saatmengalami perubahan kadar air, pengistirahatan setelah pemancangan, serta jenis material tiang. Tanah yang diambil merupakan tanah lempung ekspansif di daerah Ciputra pada kedalaman 1 meter. Tanah dikondisikan dalam keadaan undisturb dengan variabel drying 10%, 20%, 30%, 40%, 50%,wetting 2,5%, 5%, 7,5% sebagai penentu kadar air, pengistirahatan selama 1, 2, 5, 10, dan 30 hari digunakan sebagai penentu waktu, sedangkan permodelan tiang baja dan tiang beton digunakan sebagai variabel jenis material. Hasil yang didapat dari percobaan adalah kadar air mempengaruhi kuat geser tanah sampel. Nilai kapasitas friksi tiang mengalami peningkatan seiring dengan penurunan kadar air, karena adanya suction saat kadar air rendah. Selain itu terjadi peningkatan kapasitas friksi tiang seiring dengan lamanya pengistirahatan. Pada kadar air tinggi, peningkatan kapasitas friksi tidak terlalu berarti. Tiang baja memiliki nilai kapasitas friksi yang lebih besar daripada tiang beton. Selain akibat dari permukaan beton berongga, yang menyebabkan luas permukaannya lebih kecil, hisapan pada baja lebih tinggi daripada pada beton.
Copyrights © 2013