Johanes Indrojono Suwono
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STUDI MENGENAI FRIKSI ANTARA TIANG DAN BEBERAPA JENIS TANAH LEMPUNG YANG BERBEDA YANG DIPENGARUHI OLEH KADAR AIR, WAKTU, DAN JENIS MATERIAL Christopher Henry Sugiarto; Hendry Indra Pramana; Daniel Tjandra; Johanes Indrojono Suwono
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.516 KB)

Abstract

Kapasitas friksi pada tiang pancang memegang peranan penting dalam pondasi bangunan, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perbandingan kapasitas friksi tiang pada beberapa jenis tanah lempung yang dipengaruhi oleh variabel kadar air, waktu, dan jenis material tiang pancang. Dua jenis material tiang yang digunakan dalam penelitian ini adalah material baja dan beton. Penelitian ini dilakukan dengan menentukan metode percobaan dan memeprsiapkan alat. Setelah pengambilan sampel di lapangan, maka dilakukan tes karakteristik tanah dasar di labrotarium dan menentukan variasi kadar air dan waktu. Kondisi drying didapatkan dengan membiarkan tabung terbuka sampai berat tujuan tercapai sebaliknya untuk kondisi wetting dilakukan dengan menginjeksikan air ke dalam tanah dengan bantuan jarum suntik sampai berat tujuan tercapai. Selanjutnya dilakukan pengetesan pembebanan (loading test) dan uji kuat geser tanah (unconfined compression test dan vane shear test). Dengan variasi variabel kadar air dan waktu yang beragam, didapatkan hasil bahwa lokasi dan jenis tanah lempung yang berbeda memberikan nilai kuat geser tanah dan kapasitas friksi tiang pancang yang berbeda pula. Selain itu, didapatkan hasil bahwa kadar air dan waktu mempengaruhi nilai kuat geser tanah yang dimana kuat geser tanah mempengaruhi kapasitas friksi tiang pancang. Dari jenis material tiang pancang yang digunakan, diketahui bahwa tiang baja mempunyai nilai kapasitas friksi yang lebih besar daripada tiang beton.
STUDI MENGENAI KAPASITAS FRIKSI TIANG PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF YANG DITINJAU DARI KADAR AIR TANAH, WAKTU, DAN MATERIAL Lydia Loahardjo; Roberto Siswanto Goni; Daniel Tjandra; Johanes Indrojono Suwono
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1262.547 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif memiliki sifat swelling, yaitu mengembang saat kadar air tinggi dan menyusut saat kadar air rendah. Sifat swelling ini ditentukan oleh mineral yang terkandung di dalam tanah. Penelitian ini membahas seberapa besar perubahan daya dukung friksi tiang pada saatmengalami perubahan kadar air, pengistirahatan setelah pemancangan, serta jenis material tiang. Tanah yang diambil merupakan tanah lempung ekspansif di daerah Ciputra pada kedalaman 1 meter. Tanah dikondisikan dalam keadaan undisturb dengan variabel drying 10%, 20%, 30%, 40%, 50%,wetting 2,5%, 5%, 7,5% sebagai penentu kadar air, pengistirahatan selama 1, 2, 5, 10, dan 30 hari digunakan sebagai penentu waktu, sedangkan permodelan tiang baja dan tiang beton digunakan sebagai variabel jenis material. Hasil yang didapat dari percobaan adalah kadar air mempengaruhi kuat geser tanah sampel. Nilai kapasitas friksi tiang mengalami peningkatan seiring dengan penurunan kadar air, karena adanya suction saat kadar air rendah. Selain itu terjadi peningkatan kapasitas friksi tiang seiring dengan lamanya pengistirahatan. Pada kadar air tinggi, peningkatan kapasitas friksi tidak terlalu berarti. Tiang baja memiliki nilai kapasitas friksi yang lebih besar daripada tiang beton. Selain akibat dari permukaan beton berongga, yang menyebabkan luas permukaannya lebih kecil, hisapan pada baja lebih tinggi daripada pada beton.
CAMPURAN SLURRY LEMPUNG SETEMPAT SEBAGAI PENGGANTI BENTONITE Grant Rich; Rinaldi The; Johanes Indrojono Suwono
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2016): AGUSTUS 2016
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.987 KB)

Abstract

Bentonit-semen telah banyak digunakan dalam teknik pengeboran maupun dalam pelaksanaan teknik sipil. Campuran ini diperlukan sebagai penahan dinding lubang bor atau diafragma dan sebagai pengganti struktur balok-balok penopang dalam pembangunan basement. Selain direkayasa mampu menahan dinding galian yang dalam, campuran ini harus memungkinkan pengerjaan struktur penahan yang permanen di dalamya. Sebagai pengganti bentonit dipakai tanah lempung setempat dengan kadar semen 10 dan 15%. Tanah lempung yang dipakai dalam penelitian ini adalah tanah lempung berplastisitas tinggi dari daerah Margomulyo yang mewakili lempung lunak, dan lempung daerah Pakuwon Indah yang mewakili lempung medium-kaku. Campuran lempung kaku dengan semen memberikan kokoh geser dan modulus elastis yang mendekati bentonit-semen. Campuran lempung lunak dengan semen memberikan kokoh geser dan modulus elastis yang jauh lebih rendah namun masih di atas tanah asli yang bersangkutan. Kokoh geser dan modulus elastis campuran meningkat dengan umur dan mulai konstan setelah umur 28 hari.
ANALISA STABILISASI TANAH LUNAK DENGAN CAMPURAN PORTLAND CEMENT DAN FLY ASH UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL 2 LANTAI Yohanes Febrian Onggara; Daniel Tjandra; Johanes Indrojono Suwono
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lunak merupakan jenis tanah kohesif yang terdiri dari butiran-butiran kecil seperti lempung dan lanau. Tanah lunak memiliki sifat gaya geser rendah, pemeabilitas rendah, pemampatan tinggi, dan daya dukung tanah rendah sehingga memerlukan stabilisasi tanah. Stabilisasi dilakukan dengan menggunakan material semen dan fly ash. Pengujian dilakukan menggunakan tanah lunak yang diambil dari PT. Endo Surabaya dengan nilai kuat tekan bebas tanah asli 0.48 kg/cm2. Pengujian yang dilakukan meliputi karakteristik tanah asli, UCT dan CBR unsoaked. Benda uji yang dibuat berjumlah 3 untuk pengujian masing-masing karakteristik tanah asli dan masing-masing 2 benda uji dibuat untuk tiap variasi campuran pengujian UCT dan CBR unsoaked. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui campuran optimum semen dan fly ash dan dampak pemeraman (2 hari dan 4 hari) pada daya dukung dan sifat fisik tanah lunak agar bisa diaplikasikan kepada pembangunan rumah tinggal 2 lantai. Dari hasil penelitian UCT dan CBR terjadi kenaikkan kekuatan tekan bebas tanah undisturbed sebesar 273% dan tanah asli sebesar 190% jika dibandingkan dengan daya dukung tanah yang sudah distabilisasi. Pada aplikasi perhitungan daya dukung pondasi lajur rumah tinggal 2 lantai didapati daya dukung minimum tanah stabilisasi mampu menopang rumah tinggal 2 lantai dengan berat 22 ton menggunakan dimensi pondasi lajur sebesar 400 x 80 cm