Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan proses sains siswa dan untuk menilai pengaruh pembelajaran inquiry terpandu terhadap kemampuan berpikir kritis siswa fisika. Penelitian ini menggunakan eksperimen benar dengan rancangan kelompok kontrol acak. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji, observasi, dokumentasi, dan wawancara sebagai data pendukung. Data kemampuan berpikir kritis siswa dianalisis dengan menggunakan Independent Sample T-Test di SPSS 22. Hasilnya menunjukkan 1) pembelajaran inquiry terpandu dapat digunakan untuk melatih keterampilan proses sains siswa. Istilah tersebut dibuktikan dengan persentase peningkatan kemampuan proses sains siswa dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga dan jika dikategorikan dalam kriteria keterampilan proses sains sudah cukup baik, 2) pembelajaran tuntas belajar berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan (satu ekor) sebesar 0,0015 atau ≤ 0,05. Penelitian dapat disimpulkan bahwa: keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran inquiry terpilah dikelompokkan menjadi kriteria yang baik dan kemampuan berpikir kritis siswa setelah belajar fisika dengan menggunakan model inquiry inquiry lebih baik daripada kemampuan berpikir kritis siswa setelah belajar fisika dengan menggunakan model yang biasa di SMA.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018