Pengapian yang tidak sempurna akan menghasilkan emisi yang berpotensi mencemari udara. Breaker point adalah bagian penting dalam sistem pengapian mesin konvensional. Pemeliharaan dan pemeriksaan rutin harus dilakukan dalam rangka memelihara dimensi ideal GAP nya. Point breaker GAP dapat berubah disebabkan oleh gesekan mekanis dan electron spark abrasion. Dimensi GAP menandai adanya sudut dwell tersebut mengindikasikan periode arus primer mengalir. Semakin besar sudut dwell periode tersebut makin panjang, sehingga cukup lama untuk membuat medan magnet pada koil pengapian mencapai jenuh. Fluks magnetis yang jenuh akan menghasilkan tegangan induksi yang tinggi pada koil sekunder koil pengapian. Riset ini menunjukkan dimensi gap breaker point mempunyai efek signifikan pada kinerja mesin dan meracuni buangan emisi gas (karbon monoksida). Percobaan laboratorium telah dilaksanakan untuk mengukur kinerja mesin dan buangan emisi gas. Mesin yang digunakan pada percobaan ini adalah 4 K jenis empat mesin 4 tak, dengan variasi dimession gap: 0,35 mm, 0,40 mm, 0.45 mm, 0,50 mm. Hasil menunjukkan jumlah maksimum operasi mesin adalah 3000 rpm dengan dimensi point breaker gap 0,4 mm. Dengan kondisi ini mesin menghasilkan 49,40 hp, Btorsion= 11,8 kg-m, BMEP= 11,49 kg/cm2., BSFC= 0,25 kg/hp-hour, dan BTE= 25,5%.. Buangan gas emision adalah: CO= 2,9% vol, HC= 224 ppm, CO2= 14,9% vol dan O2= 0,4 %. vol
Copyrights © 2005