Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisa Gaya dan Daya Mesin Pencacah Rumput Gajah Berkapasitas 1350 kg/jam Liza Rusdiyana; Suhariyanto Suhariyanto; Eddy Widiyono; Mahirul Mursid
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 7 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.583 KB)

Abstract

Di indonesia banyak penduduk yang berprofesi sebagai peternak. Jika peternak yang memilikijumlah ternak banyak (lebih dari 5) akan mencacah rumput gajah dengan cara manual, itu akanmenghabiskan waktu, jadi dengan adanya alat pencacah rumput gajah akan sangat membantumenghemat waktu. Alat pencacah rumput gajah adalah alat yang dapat membantu menghematwaktu. Jadi alat pencacah rumput gajah adalah teknologi tepat guna. Proses untuk membuatalat pencacah rumput gajah adalah dengan melakukan perhitungan poros dan pasak, dayayang dibutuhkan alat pencacah rumput gajah, kapasitas produksi pada alat pencacah rumputgajah. Dari proses perhitungan alat pencacah rumput gajah di dapatkan daya motor sebesar0,64164 Hp dengan putaran 707,5 rpm, diameter poros sebesar 2,39 cm dengan bahan S45C,dan proses produksi didapatkan 1352 kg/jam.Kata kunci : Poros, daya, rumput gajah, mesin, ternakIn Indonesia many people who work as breeder. If the breeder will cut elephant grass by hand,it will spend the time, so with the bulrush enumerator tool will greatly help save time. Bulrushenumerator tool is a tool that can help save time. So apparatus bulrush enumerator isappropriate technology. The process to make the bulrush enumerator tool is to performcalculations and peg shaft, power tools required enumerators of bulrush, the productioncapacity of the apparatus bulrush enumerator. Of the calculation tool in bulrush chopper getmotor power of 0.64164 Hp to 707.5 rpm rotation, shaft diameter of 2.39 cm with a material S45 C , and the process of production obtained in 1352 kg / hour.Keywords: Axle, power, elephant grass, machinery, livestock
Desain dan analisa pisau penghancur bonggol jagung sebagai bahan pakan ternak Liza Rusdiyana; Suhariyanto Suhariyanto; Gathot Dwi Winarto; Syamsul Hadi; Mahirul Mursid
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.868 KB)

Abstract

Abstrak:Pakan ternak memegang peranan yang sangat penting dalam usaha peternakan karena harus mempunyai nilai giziyang tinggi.Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) pembuatan pakan ternak di Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokertoini dalam proses produksinya sudah menggunakan mesin, tetapi hasil bonggol jagung yang dihancurkan dari mesintersebut masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah ini adalah dengan merancang alatpenghancur bonggol jagung. Dengan menggunakan tujuh pisau penghancur dan desain peletakan pisau dibentukspiral. Material pisau penghancur yang digunakan yaitu Stainless Steeel Food Grade 304. Kemudian merencanakanporos, pasak, dan melakukan analisa dengan menggunakan software Ansys 12.1. Hasil dari perhitungan dan analisa,didapatkan daya yang dibutuhkan menghancurkanb onggol jagung untuk satu pisau yaitu 0,826 HP. Hasil analisa pisaumemiliki tegangan maksimum sebesar 5,408x105 N/m².Kata kunci: Bonggol jagung, baja tahan karat, AnsysAbstract:Animal feed plays a very important in the farm because it must have a high nutritional value. On Small and MediumEnterprises (SMEs) in the manufacture of animal feed Jatirejo District of Mojokerto regency is in the process ofproduction has been using the machine, but the results were crushed corncobs of these machines are still far fromperfect. Therefore, to overcome this problem is to design crusher corncobs. By using the seven-blade knife layingcrusher and formed spiral design. Materials used are knives crushers Food Grade Stainless steeel shaft 304. Thendesigning the shaft, pegs, and performs analysis using ANSYS 12.1 software. The results of calculation and analysisshowed the power needed to destroy corncob one knife is 0,826HP. The results of analysis of the knife has a maximumstress at 5,408 x 105 N/m².Keywords: Clevis corn, stainless steel, Ansys
Penerapan Teknologi Las Gesek (Friction Welding) Dalam Proses Penyambungan Dua Buah Pipa Logam Baja Karbon Rendah Budi Luwar Sanyoto; Nur Husodo; Sri Bangun Setyawati; Mahirul Mursid
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 5 No 1 (2012): Oktober 2012
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.27 KB)

Abstract

Kata kunci: waktu gesek, las gesek, tekanan tempa, baja karbon rendah, pipa airAbstractThe welding process of the carbon steel pipe will be abit difficult since during welding it is needed rotarymovement of the pipe in order to the operator easily to join the welding. This difficulty can be overcome byapplying friction welding technology. This method is strongly influenced by friction time, rotation velocityand pressure of the pressing. Therefore it is needed the research to joint the carbon steel pipe by applyingfriction welding. The variation time for the friction welding test were 15, 20, 25, 30 and 35 second. Theprocess parameters were keep constant. The friction welding machine was operated with 4125 rpm, frictionpressure 15 kg/cm2 and pressure about 70 kg/cm2.The specimen obtained was tested for metallographic,hardness test. The metallography test was done recognize the microstructure and the hardness test wasconducted to obtain the hardness distribution in the original material, in the HAZ region, and in the weldingmetal. Analyses for the value of hardness in the three region namely, origin metal, HAZ, and welding metalwill be related to the change in microstructure.The longer the time for the friction, the temperature increaserespectively. But the increase the temperature affect on the upset value become larger and the samplebecome shorter. The research for joining with friction welding 4125 rpm, friction pressure 15 kg/cm2 andthresure 70 kg/cm3 can be concluded that frinction time that is recomended is 35 second.Friction weldingmethod can be applied for the joining low carbon steel pipe. The microstructure in the joining was found notsignificant change that mean there is no change in mechanical properties
EFEK DIMENSI VALVE GAP PADA KINERJA MESIN DAN BUANGAN EMISI GAS DARI MESIN PENGAPIAN EMPAT TAK: STUDI PERCOBAAN Joko Sarsetiyanto; Mahirul Mursid
Purifikasi Vol 6 No 1 (2005): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v6.i1.268

Abstract

Valve adalah bagian penting dalam pembakaran mesin internal. Mekanisme valve harus dipelihara agar dimensi gap tetap ideal. Dimensi gap dapat berubah oleh proses dan mengendurkan adjusment sekrup. Dimensi gap menandai jumlah campuran air-fuel yang memasuki ruang pembakaran dan kebocoran tekanan. Kebocoran disebabkan oleh penundaan waktu clossing katup buang. Penelitian ini menunjukkan dimensi gap valve mempunyai efek penting pada kinerja mesin dan emisi gas. Percobaan laboratorium dilaksanakan untuk mengukur kinerja mesin dan emisi gas. Parameter mesin yang diuji adalah 4K jenis empat stroke mesin pengapian, dengan sepasang intake exhaust gap dimensi bervariasi: 10mm-20mm, 15mm-25mm, 20mm-30mm, 25mm-35mm dan 30mm-40mm. Hasil yang dicapai yaitu jumlah maksimum mesin operasi adalah 3000 rpm dengan sepasang intake-exhaust gap dimensi 25mm-35mm, dengan kondisi itu menghasilkan BHP= 49,40 hp, BTorsi= 11,80 kg-m, BMEP= 11,49 kgf/cm2, BSFC= 0,26 kg/ hp- jam dan BTE= 24,29% sedangkan emisi gas CO= 3,6% vol., CO2= 13,1% vol, HC= 225 ppm, dan O2= 1,1%.
EFEK POINT BREAKER GAP PADA KINERJA MESIN DAN BUANGAN EMISI GAS DARI MESIN PENGAPIAN EMPAT TAK Mahirul Mursid
Purifikasi Vol 6 No 2 (2005): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.192 KB) | DOI: 10.12962/j25983806.v6.i2.284

Abstract

Pengapian yang tidak sempurna akan menghasilkan emisi yang berpotensi mencemari udara. Breaker point adalah bagian penting dalam sistem pengapian mesin konvensional. Pemeliharaan dan pemeriksaan rutin harus dilakukan dalam rangka memelihara dimensi ideal GAP nya. Point breaker GAP dapat berubah disebabkan oleh gesekan mekanis dan electron spark abrasion. Dimensi GAP menandai adanya sudut dwell tersebut mengindikasikan periode arus primer mengalir. Semakin besar sudut dwell periode tersebut makin panjang, sehingga cukup lama untuk membuat medan magnet pada koil pengapian mencapai jenuh. Fluks magnetis yang jenuh akan menghasilkan tegangan induksi yang tinggi pada koil sekunder koil pengapian. Riset ini menunjukkan dimensi gap breaker point mempunyai efek signifikan pada kinerja mesin dan meracuni buangan emisi gas (karbon monoksida). Percobaan laboratorium telah dilaksanakan untuk mengukur kinerja mesin dan buangan emisi gas. Mesin yang digunakan pada percobaan ini adalah 4 K jenis empat mesin 4 tak, dengan variasi dimession gap: 0,35 mm, 0,40 mm, 0.45 mm, 0,50 mm. Hasil menunjukkan jumlah maksimum operasi mesin adalah 3000 rpm dengan dimensi point breaker gap 0,4 mm. Dengan kondisi ini mesin menghasilkan 49,40 hp, Btorsion= 11,8 kg-m, BMEP= 11,49 kg/cm2., BSFC= 0,25 kg/hp-hour, dan BTE= 25,5%.. Buangan gas emision adalah: CO= 2,9% vol, HC= 224 ppm, CO2= 14,9% vol dan O2= 0,4 %. vol
PENGARUH KATALIS OKSIDA TEMBAGA + KROM TERHADAP EMISI GAS CO, C02 DAN HC PADA KENDARAAN BERMOTOR Mahirul Mursid; Mohammad Razif
Purifikasi Vol 5 No 1 (2004): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.153 KB) | DOI: 10.12962/j25983806.v5.i1.304

Abstract

Rancang bangun catalytic converter pada penelitian ini menggunakan oksida logam transisi tembaga dan krom. Variasi parameter adalah konsentrasi gas CO, C02 dan HC serta putaran mesin uji sedangkan katalis oksida tembaga+krom dengan variasi 3, 5, 7, 11 dan 15 lapis. Removal terbesar pada katalis oksida tembaga untuk CO sebesar 35,6% pada 2000 rpm sedangkan HC 34,13% pada 3000 rpm. Daya mesin menurun 5,2% akibat penambahan katalis oksida tembaga. Efektifitas terbesar pada katalis oksida tembaga+krom 15 sebesar 64,05% pada 2000 rpm sedangkan HC sebesar 49,5% pada 3000 rpm. Penurunan daya akibat penambahan katalis oksida tembaga + krom 15 lapis adalah sebesar 3,4%.
Aplikasi Teknologi Tepat Guna (TTG) Mesin Kombinasi Pencacah dan Pencetak Pakan Ternak pada Peternak Binaan Ponpes Fathul Ulum Rusdiyana, Liza; Suhariyanto; Winarto; Subiyanto, Hari; Mursid, Mahirul; Sanyoto, Budi Luwar
Sewagati Vol 8 No 2 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i2.841

Abstract

Pemerintah Kabupaten Jombang untuk terus berupaya mengurangi jumlah kemiskinan di wilayahnya dengan memberdayakan masyarakat di bidang pertanian dan peternakan terpadu. Salah satunya adalah dengan peternakan sapi dan kambing. Hal ini disambut dengan baik oleh masyarakat Jombang. Diantaranya adalah komunitas peternak sapi dan kambing binaan Ponpes Fathul Ulum Diwek Jombang yang sudah tersebar di area Jombang diantaranya di daerah Wonosalam, Bareng, Diwek, dan Ploso. Kebutuhan pakan dan upaya menabung pakan menjadi salah satu satu motivasi utama dari komunitas peternak. Sumber pakan yang melimpah di sekitar mereka menjadi dorongan, seperti jerami, bonggol jagung, pohon jagung, sekam padi dan limbah lainnya yang dapat digunakan sebagai sumber pakan yang bisa disimpan sebagai tabungan pakan disaat musim kemarau tiba. Maka dari itu, diperlukan sebuah inovasi berupa "Mesin Pencacah dan Pencetak Pelet Pakan Ternak". Mesin ini dirancang untuk membantu peternak membuat pelet pakan dalam skala besar sehingga mampu mengelola kebutuhan pakan ternak. Poin penting dari inovasi yang dilakukan dalam kegiatan Abmas kali ini adalah pada aspek keamanan. TTG yang diserahkan telah disertai sensor batas keamanan yang secara otomatis akan mematikan mesin jika ada risiko terjepitnya tangan secara tidak sengaja. Selain itu, pada TTG ini juga menggunakan mekanisme pendorong otomatis yang akan meringankan pekerjaan operator dalam memasukkan bahan baku yang akan diolah. Melalui inovasi ini diharapkan tidak hanya menyediakan solusi bagi para peternak dalam memproduksi pakan ternak secara lebih efisien, lebih berkualitas serta jumlah produksi pakan ternak yang meningkat tetapi juga mengutamakan aspek keamanan dan kemudahan operasional dalam penggunaan TTG ini.