Humanitas: Indonesian Psychological Journal
Vol 6, No 1 (2009): Januari

PEMAKNAAN PEMENJARAAN PADA NARAPIDANA NARKOBA DI RUMAH TAHANAN (RUTAN) SALATIGA

Kristianingsih, Sri Aryanti (Unknown)



Article Info

Publish Date
14 Nov 2012

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengeksplorasibagaimana pemaknaan narapidana narkoba terhadap pemenjaraan diRUTAN Salatiga. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif denganpendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data yang digunakanadalah wawancara, observasi, dan diskusi kelompok terfokus. Tekniksampling yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek penelitiansebanyak 8 orang yang terdiri dari 6 orang narapidana narkoba dengantingkat penggunaan narkoba sebelumnya belum sampai tingkat ketagihan/ketergantungan (3 orang narapidana klasifikasi B.I, 3 orang narapidanaklasifikasi B.IIa), dan 2 orang narapidana kasus non narkoba (1 orangnarapidana klasifikasi B.I, 1 orang narapidana klasifikasi B.IIa), serta 5orang informan. Metode analisis data mengacu pada analisis data modelinteraktif dari Miles & Hubberman yang terdiri dari 3 tahap, yaitu reduksidata, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Melalui penelitianini ditemukan bahwa tindak kriminalitas baik kasus narkoba maupun nonnarkoba, dengan pemenjaraan pertama maupun kedua, dipengaruhi olehpengaruh negatif yang besar dari lingkungan dan karakteristik narapidana,yaitu kontrol diri yang lemah, sehingga narapidana sulit untuk menyeleksisuatu tindakan itu benar atau salah menurut norma. Kesadaran narapidanabahwa tindakan yang dilakukan merupakan tindak kriminalitas atau bukan,berpengaruh pada pemaknaan narapidana terhadap penangkapannyaitu ditentukan oleh faktor eksternal ataupun faktor internal, dan perasaanbersalah atau tidak bersalah. Pengalaman pemenjaraan (pertama ataukedua) dan kondisi penjara berpengaruh pada pemaknaan terhadappemenjaraan yang bersifat negatif ataupun positif. Tidak ada perbedaanyang menonjol antara pemaknaan pemenjaraan pada narapidana narkobamaupun non narkoba. Namun, pemenjaraan pertama atau keduamempunyai dinamika psikologis yang cenderung berbeda. Penulismemprediksikan bahwa setelah keluar dari penjara, kemungkinan besarnarapidana akan melakukan lagi tindak kriminalitas seperti yang dilakukansebelumnya, khususnya pada narapidana narkoba, sehinggakemungkinan untuk masuk lagi ke penjara cukup besar. Hal tersebutdisebabkan kontrol diri narapidana yang lemah, tidak adanya usahanarapidana untuk menjadi diri yang ideal, serta belum adanya programpembinaan untuk menumbuhkan kontrol diri internal selama pemenjaraan.Kata kunci : pemaknaan, pemenjaraan, narapidana narkoba

Copyrights © 2009






Journal Info

Abbrev

HUMANITAS

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

HUMANITAS (ISSN: 1693-7236) focuses on psychology research and cover all branch of psychology sciences. This journal is peer-review. Jurnal Humanitas berfokus pada penelitian psikologi and mencakup semua cabang ilmu psikologi. Jurnal ini merupakan jurnal ...