Claim Missing Document
Check
Articles

PEMAKNAAN PEMENJARAAN PADA NARAPIDANA NARKOBA DI RUMAH TAHANAN (RUTAN) SALATIGA Kristianingsih, Sri Aryanti
HUMANITAS (Jurnal Psikologi Indonesia) Vol 6, No 1 (2009): Januari
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.641 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengeksplorasibagaimana pemaknaan narapidana narkoba terhadap pemenjaraan diRUTAN Salatiga. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif denganpendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data yang digunakanadalah wawancara, observasi, dan diskusi kelompok terfokus. Tekniksampling yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek penelitiansebanyak 8 orang yang terdiri dari 6 orang narapidana narkoba dengantingkat penggunaan narkoba sebelumnya belum sampai tingkat ketagihan/ketergantungan (3 orang narapidana klasifikasi B.I, 3 orang narapidanaklasifikasi B.IIa), dan 2 orang narapidana kasus non narkoba (1 orangnarapidana klasifikasi B.I, 1 orang narapidana klasifikasi B.IIa), serta 5orang informan. Metode analisis data mengacu pada analisis data modelinteraktif dari Miles & Hubberman yang terdiri dari 3 tahap, yaitu reduksidata, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Melalui penelitianini ditemukan bahwa tindak kriminalitas baik kasus narkoba maupun nonnarkoba, dengan pemenjaraan pertama maupun kedua, dipengaruhi olehpengaruh negatif yang besar dari lingkungan dan karakteristik narapidana,yaitu kontrol diri yang lemah, sehingga narapidana sulit untuk menyeleksisuatu tindakan itu benar atau salah menurut norma. Kesadaran narapidanabahwa tindakan yang dilakukan merupakan tindak kriminalitas atau bukan,berpengaruh pada pemaknaan narapidana terhadap penangkapannyaitu ditentukan oleh faktor eksternal ataupun faktor internal, dan perasaanbersalah atau tidak bersalah. Pengalaman pemenjaraan (pertama ataukedua) dan kondisi penjara berpengaruh pada pemaknaan terhadappemenjaraan yang bersifat negatif ataupun positif. Tidak ada perbedaanyang menonjol antara pemaknaan pemenjaraan pada narapidana narkobamaupun non narkoba. Namun, pemenjaraan pertama atau keduamempunyai dinamika psikologis yang cenderung berbeda. Penulismemprediksikan bahwa setelah keluar dari penjara, kemungkinan besarnarapidana akan melakukan lagi tindak kriminalitas seperti yang dilakukansebelumnya, khususnya pada narapidana narkoba, sehinggakemungkinan untuk masuk lagi ke penjara cukup besar. Hal tersebutdisebabkan kontrol diri narapidana yang lemah, tidak adanya usahanarapidana untuk menjadi diri yang ideal, serta belum adanya programpembinaan untuk menumbuhkan kontrol diri internal selama pemenjaraan.Kata kunci : pemaknaan, pemenjaraan, narapidana narkoba
Hubungan Dukungan Sosial dengan Kesepian pada Narapidana Dewasa Awal Lajang Grace Ayunita Batara; Sri Aryanti Kristianingsih
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 20, No 1 (2020): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.508 KB) | DOI: 10.33087/jiubj.v20i1.797

Abstract

This study aims to determine the relationship between social support and loneliness in early single adult prisoners. The subjects in this study was an early single adult convict of 30 people 18-40 years of age. Data were analyzed using correlation product moment from Karl Pearson. The calculation method is assisted by using the SPSS program. The results of this study indicate that there is a negative relationship between social support and loneliness (r = -0.357, p = 0.026). The magnitude of the influence of social support variables on loneliness is 12.8% while the remaining 87.2% is influenced by other variables. This means, the higher the social support, the lower the loneliness of early adult inmates, and vice versa, the lower the social support, the higher the loneliness of early adult prisoners to be single. Researchers are expected to be able to develop other factors that influence the variable loneliness inmates such as gender and socioeconomic status.
Peran Lapas dan Lapasustik Pada Residivis Narkoba Pengguna Sri Aryanti Kristianingsih; Suryanto; Yusti Probowati Rahayu
Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam Vol. 10 No. 1 (2020): April
Publisher : Prodi Siyasah (Hukum Tata Negara) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/ad.2020.10.1.114-138

Abstract

Prisons and Drug Abuse Correctional Centre (DACC) play a significant role in recidivism. This study aims to understand the role of prisons and DACC in drug user recidivists, the implementation of Law no. 12 of 1995 concerning correctional facilities, and the law. No. 35 of 2009 concerning narcotics to find out how the process of guidance in prisons and DACC for drug user recidivists, and to find out the effectiveness of coaching in both prisons. This qualitative research uses a case study approach. The data collection method used interviews with 8 subjects and observations on the subject and prison conditions. The data analysis method combines the analysis stages of Morse and Miles and Huberman. Purposive sampling technique was used, with the criteria of the research subjects: drug user recidivists; have experienced convictions in prisons and DACC; of legal age; case of article 127 of Law no. 35 of 2009 concerning Narcotics or article 36 of Law No. 5 of 1997 concerning Psychotropics and in conjunction with other articles; BI and BIIa classification; the level of drug use is not addiction. The results showed that these two laws have not been fully implemented in prisons and DACC. This is evidenced by the different treatment of prison officers, while the treatment of DACC officers is the same and more humane to DACC so that it has an impact on recidivism. In both, there is personality development and independence but still emphasizes religious development. Medical and social rehabilitation is perceived as ineffective. The two correctional institutions do not raise self-contempt but do raise a cognitive bias. Prison and DACC are different environments that play an important role in becoming drug user recidivists, but DACC is an environment that is more conducive to achieve the correctional goals for drug user recidivists Lapas maupun lapasustik berperan pada residivisme. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran lapas dan lapasustik pada residivis narkoba pengguna, implementasi UU No. 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan dan UU. No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika, khususnya untuk mengetahui bagaimana proses pembinaan di lapas maupun lapasustik pada residivis narkoba pengguna, dan mengetahui efektivitas pembinaan pada kedua tempat tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengambilan data menggunakan wawancara pada 8 subjek serta observasi pada subjek dan kondisi lapas. Metode analisis data mengkombinasi tahapan analisis Morse serta Miles dan Huberman. Teknik purposive sampling digunakan, dengan kriteria subjek penelitian: residivis narkoba pengguna; pernah mengalami pemidanaan di lapas maupun lapasustik; berusia dewasa secara hukum; kasus pasal 127 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika atau pasal 36 UU No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika maupun juncto pasal lainnya; klasifikasi BI dan BIIa; tingkat penggunaan narkoba belum adiksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua undang-undang tersebut belum terimplementasi sepenuhnya pada lapas maupun lapasustik. Dibuktikan dari perlakuan petugas lapas yang berbeda, sementara perlakuan petugas lapasustik sama dan lebih humanis, sehingga berdampak pada residivisme. Pada keduanya terdapat pembinaan kepribadian maupun kemandirian, namun masih menekankan pembinaan keagamaan. Rehabilitasi medis dan sosial dipersepsikan belum efektif. Kedua lapas tidak memunculkan self contempt, namun memunculkan bias kognitif. Lapas maupun lapasustik menjadi lingkungan yang berperan penting secara berbeda untuk menjadi residivis narkoba pengguna, namun lapasustik merupakan lingkungan yang lebih kondusif dalam mencapai tujuan pemasyarakatan bagi residivis narkoba pengguna.
Konsep Diri dengan Kecemasan pada Narapidana Pengguna Narkotika dalam Menghadapi Masa Depan Asridayanti - Asridayanti; Sri Aryanti Kristianingsih
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 17, No 2 (2021): Insight: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ins.v17i2.6109

Abstract

This research aimed to analyze the relationship between self-concept and anxiety faced by drug user inmates in facing the future when they are approaching the free period which has undergone 2/3 of the verdict. The subjects in this research were 31 inmates. The sampling technique used was saturated sampling with the criteria of drug user inmates who had undergone 2/3 verdicts at the Narcotics Correctional Institution IIA Yogyakarta. Data were analyzed using product moment correlation from Karl Pearson. The calculation method is assisted by using the SPSS program. The results showed a significant negative relationship between self-concept and anxiety in drug user inmates in facing the future at the Narcotics Correctional Institution IIA Yogyakarta with the correlation coefficient of hypothesis testing obtained at -0.613 with a significance value of 0.000. This means, the more positive the self concept, the lower the level of anxiety in facing the future, and vice versa the more negative the self-concept, the higher the level of anxiety in facing the future.
Stres pada Narapidana Perempuan Pelaku Pembunuhan Berencana di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Semarang Nona Apungchris F Oiladang; S.A Kristianingsih
PSIKOLOGI KONSELING Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v20i1.36293

Abstract

Stres adalah pengalaman emosional negative yang disertai dengan perubahan fisiologis, kognitif, dan perilaku yang bertujuan untuk mengubah atau menyesuaikan diri terhadap situasi yang menyebabkan stres. Penelitiam ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sumber stres pada seorang narapidana perempuan pelaku pembunuhan berencana. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang dengan kriteria subjek yaitu: perempuan, narapidana pelaku pembunuhan berencana. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Semarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi saat ini kedua subjek tidak menunjukan gejala stres yang disebabkan oleh lamanya masa hukuman, perasaan bersalah, kasus, dan lingkungan dalam lapas. Hubungan kedua subjek dengan sesama WBP dan petugas baik, kedua subjek tidak pernah menunjukan sikap yang kurang baik. Kedu asubjek mengikuti peraturan yang ada dengan baik. Kedua subjek menunjukan gejala stres emosional, kognitif dan fisiologis. Perbedaan kedua subjek terletak pada subjek kedua yaitu gejala fisiologis karena ada penyakit kronis yang diderita oleh subjek kedua. Bentuk koping yang dilakukan kedua subjek yaitu berdoa, mengisi waktu kosong dengan mengikuti kegiatan di Lapas dan mengikuti program pengembangan diri
Gambaran Psychological Well-Being Anak Didik Pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Joarvy March Pattipeiluhu; Sri Aryanti Kristianingsih
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 10, No 4 (2022): Volume 10, Issue 4, Desember 2022
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v10i4.8805

Abstract

Children's ability to cope, the existence of social support both from family and friends contribute to the emergence of positive development in children including metal health even though children are faced with various problems and stressful situations in the LPKA environment. The purpose of the study was to determine the description of psychological well-being in LPKA students. By using qualitative research methods with a phenomenological approach. Data collection methods used are observation and interviews (interviews). The data analysis technique uses 3 data analysis according to Miles and Huberman in Sugiyono, namely reduction, presentation and conclusion drawing. Subjects in this study amounted to 3 people. The results showed that there was a good Psychology Well-being phenomenon from the three subjects in LPKA students. In the Autonomy dimension, there is the ability of the three subjects to regulate their lives and actions such as diligent worship and respect for parents. Environmental control can also be seen from the three subjects in the act of adjusting to socializing, discussing and participating in coaching activities. The implication in this study is one of the most important things that must be considered, namely, how the positive impact of parents on their children.Kemampuan anak dalam melakukan koping, adanya dukungan sosial baik yang bersumber dari keluarga maupun teman memberikan kontribusi terhadap munculnya perkembangan positif pada diri anak termasuk kesehatan metal meskipun anak dihadapkan pada berbagai masalah dan situasi menekan di lingkungan LPKA. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran psychological well-being pada anak didik LPKA. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan interview (wawancara). Teknik analisis data menggunakan 3 analisis data reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga orang. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa adanya fenomena Gambaran Psychological Well-Being Anak Didik Pemasyarakatan Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak baik dari ketiga subjek pada anak didik LPKA. Pada dimensi Otonomi (Autonomy), adanya kemampuan dari ketiga subjek dalam mengatur hidup dan tindakannya seperti rajin ibadah dan hormat terhadap orang tua. Penguasan lingkungan juga tampak dari ketiga subjek dalam tindakan penyesuaian diri dengan bergaul, berdiskusi dan mengikuti kegiatan pembinaan. Impilaksi dalam penelitian ini adalah salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan yaitu, bagaimana dampak positif dari orang tua terhadap anaknya.
RESILIENSI PADA REMAJA KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI KOTA AMBON Marlitha Markus; Sri Aryanti Kristianingsih
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 4: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i4.4326

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bentuk dan proses serta faktor yang mempengaruhi resiliensi pada remaja korban kekerasan dalam rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Kategori partisipan yang dipilih oleh peneliti yaitu remaja berusia 11-22 tahun yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga di kota Ambon. Hasil wawancara dianalisi menggunakan teknik tematik, dengan cara pengelompokkan hasil wawancara dalam sebuah daftar tema yang memiliki keterkaitan pada kasus yang diteliti setelah itu dibuat dalam kategorisasi. Data diuji peneliti menggunakan triangulasi sumber data dan membercheck untuk mengetahui konsistensi dan keseuaian data yang diperoleh. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa kemampuan remaja yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga melakukan resiliensi bukanlah suatu hal yang mudah. Remaja yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga memiliki perbedaan dalam memandang permasalahan yang di hadapi oleh ketiga partisipan. Ketiga partisipan memiliki sumber resiliensi yang hampir sama yaitu dalam diri sendiri dan lingkungan partisipan. Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama bagi partisipan peneliti supaya dapat memahami dan membantu memahami resiliensi lebih mendalam dan mampu menghadapi kesulitan atau permasalah yang berat dalam diri individu.
Dinamika Psikologis Ketidakpatuhan Marga di Kayu Pulau yang Masih Menjalankan Pantangan Mata Rumah Choncitha Corneliani Djasman Djasman; Sri Aryanti Kristianingsih Kristianingsih
Journal of Psychology "Humanlight" Vol. 3 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Psikologi Kristen IAKN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika psikologis ketidakpatuhan marga di Kayu Pulau yang masih menjalankan pantangan mata rumah. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah dua orang berusia 78 dan 50 tahun, merupakan marga Youwe dan Haay, keturunan murni yang kedua orang tua atau ayah berasal dari Kayu Pulau, menjalankan pantangan mata rumah dan pernah melanggar pantangan. Metode dalam penelitian yang digunakan berupa fenomenologi dengan mengacu pada konsep Milles & Huberman (dalam Sugiyono, 2010), aktivitas dalam analisis data yaitu, data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan dalam mata rumah sudah dilakukan secara turun-temurun dan melalui otoritas yaitu orang tua kedua partisipan menjalankan pantangan tanpa memiliki pilihan untuk mau atau tidak mengikuti pantangan tersebut. Pada saat pengawasan dari orang tua sudah tidak ada, maka kedua partisipan merasa memiliki pilihan untuk mau menjalankan atau tidak menjalankan pantangan. Muncullah perilaku ketidakpatuhan sebagai respon atas terlepasnya pengawasan orang tua dan kedua partisipan memakan hal yang menjadi pantangan dalam marga mereka. Akibat dari tindakan tidak patuh tersebut memunculkan perubahan fisik pada kedua partisipan dan mulai muncul dampak psikologis pada kedua partisipan di mana mereka merasa tidak percaya, merasa kecewa, penyangkalan dengan membandingkan diri dan perasaan menyesal yang sangat dalam.
KEBAHAGIAAN ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN (ANDIKPAS) DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II AMBON Natinggel Novalina Sovia Wermasubun; Sri Aryanti Kristianingsih
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 5: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Happiness is a life satisfaction that everyone wants to experience. The purpose of this research is to find out the description of happiness and the factors that influence the happiness of correctional students (andikpas). The data in this study were obtained using a qualitative method with a case study type. Respondents in this study were male correctional students (andikpas) aged 16-18 years who had committed crimes. Collection of research data by means of interviews. The results showed that the three participants had different factors for their happiness.
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN TURNOVER INTENTION KARYAWAN DI PT. X Lorenza Lua; Sri Aryanti Kristianingsih
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/mv.v5i2.6484

Abstract

Permasalahan tingginya turnover intention merupakan masalah yang serius bagi perusahaan. Perputaran yang tinggi mengancam daya saing strategis perusahaan karena tingginya turnover intention terjadi pada karyawan yang terlatih dan memiliki peran penting dalam perusahaan. Permasalahan turnover intention akan sangat berdampak pada stabilitas perusahaan dan menimbulkan masalah bagi perusahaan. Permasalahan turnover intention juga dialami oleh PT. X yang kegiatannya mencakup internet marketing dan business online. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan stres kerja dengan turnover intention karyawan di PT. X. Tipe penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif korelasi yang menekankan pada data numerik dan diolah dengan metode statistik. Subjek penelitian adalah semua karyawan yang bekerja di PT. X yang berjumlah 41 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner dengan menggunakan skala likert 4 pilihan jawaban. Metode analisis data adalah metode analisis statistik regeresi linier dengan menggunakan software IBM SPSS Statistics 26. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara stres kerja dan turnover intention, artinya semakin tinggi stres kerja maka akan semakin tinggi juga turnover intention karyawan yang bekerja di PT. X begitupun sebaliknya, semakin rendah Stres Kerja maka semakin rendah juga turnover intention. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara stres kerja dan turnover intention di PT. X