AbstrakAnjuran lewat nasehat, dakwah, khotbah atau yang lain, sering diabaikan. Ini bukan sematakarena anjurannya yang tidak benar, juga dapat merupakan pertanda adanya krisis kepercayaanorang terhadap komunikator. Persoalannya terletak pada hubungan antara komunikator dan target,orang yang menerima anjuran tersebut. Kepercayaan terhadap suatu informasi merupakan pangkaldari perubahan sikap. Oleh karena itu kepercayaan atas suatu informasi menandakan kualitas suatupersuasi. Komunikator tidak hanya dipandang oleh target sebagai individu terlepas dari diri target,tetapi juga seseorang yang memiliki kaitan dengan target. Pendekatan kognitif  memberi penjelasanmengenai pemikiran target terhadap siapa dirinya dan siapa komunikator.Tujuan dari penelitian ini adalah apakah ada pengaru unsur kesamaan komunikator dantarget terhadap kualitas persuasi. Kesamaan itu meliputi jenis kelamin, suku, dan agama. Kesamaantersebut merupakan identitas diri yang umum, biasanya tergambar oleh nama komunikator. Secarapraktis metodologis, apakah informasi yang disampaikan oleh komunikator yang memiliki unsurkesamaan dengan dirinya lebih dipercayai dari pada komunikator yang tidak memilki unsur kesamaandengan target.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2004