Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Vol 15, No 2 (2018): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam

REPRESENTAMEN CINTA DALAM KISAH NABI SULAIMAN DAN RATU SABA’ SURAT AN-NAML (Studi Analisis Semiotika dan Komunikasi Interpersonal)

Muhamad Agus Mushodiq (Institut Agama Islam Ma’arif NU (IAIM NU) Metro Lampung)



Article Info

Publish Date
23 May 2019

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menemukan makna dari tanda-tanda yang terdapat pada kisah Nabi Sulaiman dan Ratu saba’. Selain itu, tulisan ini juga bertujuan untuk mengungkap proses komunikasi interpersonal antar keduanya yang disinyalir menuju pada pengungkapan perasaan cinta yang berakhir pada pernikahan. Makna-makna tersebut dianalisis dengan menggunakan teori semiotika Charles sanders Pirce. Teori semiotika peirce fokus pada system triadiknya, sehingga ketika peneliti melakukan  interpretasi, maka ia harus melewati tiga tahapan, representamen, objek, dan interpretan. Selain menngunakan teori semiotika, peneliti juga menggunakan teori komunikasi interpersonal guna menyingkap proses pengungkapan perasaan antara kedua tokoh. Setelah peneliti melakukan analisis dengan dua teori tersebut, ditemukan beberapa simbol kebahasaan yang merujuk pada indikasi cinta, di antaranya adalah penggunaan fi’il mabni li majhul qi>la guna memberikan kesan keramahtamahan Nabi Sulaiman terhadap Ratu Saba. Kata perintah langsung tanpa adanya harfu nida ya juga disinyalir menggambarkan keinginan Nabi Sulaiman untuk merasa dekat dengan Ratu Saba’.  Adapun indikasi cinta yang ada pada diri Ratu Saba’ telah nampak pada awal-awal episode kisah, di mana ia memeberikan respon positif terhadap surat yang dikirim oleh Nabi Sulaman. Adapun proses pengungkapan perasaan yang diterangkan al-Quran secara eksplisit pada diri Sulaiman adalah (1) pengamatan (sensing) terhadap Ratu Saba’, (2) menafsirkan (interpreting) respon Ratu Saba’, (3) mengalami perasaan tertentu (feeling) yang diakibatkan penafsiran sebelumnya, (4) menanggapi (intending) perasaan tersebut, dan (5) mengungkapkan perasaan (expressing). Adapun proses pengungkapan perasaan yang diterangkan al-Quran secara eksplisit pada diri Ratu Saba’ adalah (1) pengamatan (sensing) terhadap Nabi Sulaiman dan (2) pengungkapan (expressing) perasaan.

Copyrights © 2018