Likuifaksi dapat terjadi ketika tanah jenuh atau sebagian jenuh secara substansial kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya gempa bumi atau goncangan mendadak, disertai perubahan material yang bersifat padat (solid) menjadi seperti cairan (liquid). Pada insiden di Palu tanah secara tiba-tiba tengelam menjadi larutan air kemudian bergeser seakan-akan berjalan sendiri. Berdasarkan data yang diperoleh korban bencana likuifaksi di Palu, ada 2.256 orang yang meninggal, 1.309 orang hilang, 4.612 orang terluka (Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho). Banyak korban jiwa yang meninggal akibat peristiwa tersebut. Jumlah korban yang signifikan, menimbulkan pertanyaan apakah mungkin likuifaksi adalah hal baru di dunia teknik sipil. Ternyata sudah banyak yang melakukan penelitian mengenai likuifaksi. Apa mungkin likuifaksi tidak memiliki solusi? Karena masalah ini terus menerus terjadi terutama di Indonesia.. Skripsi ini akan menjelaskan mengenai likuifaksi dan bagaimana cara memperbaiki tanah likuifaksi dengan cara yang sederhana. Apakah masyarakat umum mengaplikasikannya? Tentu saja bisa, karena likuifaksi bukanlah sesuatu hal yang membahayakan dan dapat diatasi dengan cara yang tepat. Beberapa solusi sederhana yang bisa diaplikasikan masyarakat adalah: Micropile Bambu, Tanaman Baobab, Piezometer, Sumur Biopori.
Copyrights © 2019