Abstrak Kualitas mutu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat diukur melalui mekanisme akreditasi. Pelaksanaan akreditasi dapat terwujud apabila ada kepedulian dari pengelola untuk mengajuakan akreditasi lembaganya. Banyaknya Lembaga PAUD yang belum terakreditasi menjadi masalah tersendiri dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Papua Barat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh sosialisasi dan pendampingan akreditasi terhadap motivasi akreditasi pengelola PAUD di Provinsi Papua Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi 931 lembaga dan diambil sampel sebanyak 150 sampel lembaga. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel dengan Teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan menggunakan data skunder dari BAN Provinsi Papua Barat berupa arsip nilai akreditasi lembaga. Analisis data menggunakan regresi berganda dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara sosialisasi dan pendampingan terhadap motivasi akreditasi pengelola PAUD. Kesimpulan yang diperoleh adalah semakin besar rutin dilakukan sosialisasi dan pendampingan maka akan semakin banyak Lembaga yang mengusulkan akreditasi dan sebaliknya. Kata kunci: Sosialisasi, Pendampingan, Motivasi Akreditasi Abstract The quality of Early Childhood Education (PAUD) can be measured through an accreditation mechanism. The implementation of accreditation can be realized if there is concern from the manager to apply for the accreditation of the institution. The number of PAUD institutions that have not been accredited has become a problem in efforts to improve the quality of education in West Papua. The research aims to find out and prove the effect of socialization and accreditation assistance on the motivation of PAUD management accreditation in West Papua Province. This study uses a quantitative approach with a population of 931 institutions and a sample of 150 institutional samples. The sampling technique uses simple random sampling technique. Data were collected using secondary data from BAN West Papua Province in the form of an archive of accreditation scores for institutions. Data analysis used multiple regression with a confidence level of 95%. The results showed that there was a positive and significant effect between socialization and mentoring on the motivation of PAUD management accreditation. The conclusion obtained is that the greater the routine socialization and assistance, the more institutions will propose accreditation and vice versa.
Copyrights © 2019