Pemanfaatan lahan di Kalimantan Timur sebagai lahan pertanian dihadapkan pada kendala tingkat kesuburannya, terutama 13 dalam mendukung pertumbuhan tanaman jagung semi. Upaya perbaikan tingkat kesuburan tanah dapat dilakukan dengan penambahan 14 bahan organik berupa pupuk eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) yang diolah dengan aktivator Trichoderma sp. 15 Trichoderma sp merupakan aktivator dan biodekomposer yang dapat mengubah eceng gondok menjadi kompos yang lebih bermutu, 16 sehingga tanaman jagung yang ditambahkan pupuk eceng gondok ini dapat menghasilkan produksi yang optimal. Tujuan penelitian 17 adalah mengetahui respons pertumbuhan dan hasil tanaman jagung semi terhadap penambahan berbagai dosis pupuk eceng gondok 18 dengan aktivator Tricoderma sp. dan dosis terbaik pupuk eceng gondok dengan aktivator Tricoderma sp. yang dapat menghasilkan 19 pertumbuhan dan hasil tanaman jagung semi terbaik. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan faktor perlakuan 20 dosis pupuk eceng gondok, yang terdiri atas 5 taraf, yaitu: 0; 3,5; 7; 10,5; dan 14 kg per-petak pupuk eceng gondok. Data dianalisis 21 dengan Uji F. Data yang menunjukkan perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5%. Respons 22 tanaman jagung semi dengan perlakuan berbagai macam dosis pupuk eceng gondok dengan aktivator Trichoderma sp. 23 ditunjukkan melalui pengaruh nyata pada variabel tinggi tanaman umur 30 hari setelah tanam (HST) dan pada saat panen, diameter 24 batang umur 30 HST dan pada saat panen, berat tongkol tanpa kelobot, dan panjang tongkol tanpa kelobot. Dosis pupuk eceng gondok 25 dengan aktivator Trichoderma sp. sebesar 14 kg per-petak atau setara dengan 20 Mg per-hektar mampu menghasilkan berat tongkol 26 tanpa kelobot sebesar 17,95 g per-tanaman.
Copyrights © 2019