Waduk merupakan infrastruktur sumber daya air yang berfungsi multiguna. Namun demikian, waduk-waduk yang telah dibangun di Indonesia telah mengalami permasalahan eutrofikasi dan telah menjadi perhatian serius secara global. Karena itu, diperlukan upaya pengendalian yang tepat dengan mengetahui proses dan parameter kunci yang menyebabkan timbulnya eutrofikasi. Model matematis merupakan salahsatu alat yang dapat digunakan untuk menyimulasikan fenomena dan pengendalian eutrofikasi. Untuk mengkaji secara teoritis model-model eutrofikasi secara lebih rinci, termasuk yang telah diaplikasikan di Indonesia, maka kajian dilakukan menggunakan metode deskriptif. Kajian model mencakup relasi antarparameter kualitas air dan dinamika proses eutrofikasi. Model yang dikaji menggunakan asumsi tercampur sempurna dan multidimensi.Dengan demikian, output dari kajian ini adalah perbandingan dan perkembangan model eutrofikasi, usulan modelkonseptual serta piranti lunak yang dapat diterapkan untuk pengelolaan waduk tercemar di daerah tropis, khususnya di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa model konsep yang diterapkan pada waduk-waduk tercemar di Indonesia sebaiknya merupakan gabungan dari konsep model ekologi, perhitungan berdasarkan volume kendali, memerhatikan kemampuan pengukuran variabel kualitas air pemicu eutrofikasi dan pengaruh sedimen dasar waduk.
Copyrights © 2011