Dalam konstelasi pemilihan presiden 2019 ada yang sangat menarik. Kubu Prabowo dengan cepat mengumumkan calon wakil presidennya namun justru Jokowi tidak segera mengumumkan calon wakil presiden pilihannya. Bahkan sampai detik-detik terakhir, Jokowi justru membiarkan isu calon wakil presiden ini bergulir di masyarakat. Tanpa diduga-duga Jokowi justru memilih orang yang tidak pernah masuk dalam pembicaraan di masyarakat. Pilihan Jokowi juga membuat beberapa nama yang berinisial M seperti yang disampaikan sendiri bahwa calon wakil presiden pilihannya benisial M. Secara mengejutkan ia mengumumkan bahwa calon wakil presiden pilihannya adalah Ma’ruf Amin, seorang ulama senior sekaligus Ketua MUI saat diumumkan. Isu pemilihan Ma’ruf Amin pada penelitian ini fokus pada teori pertukaran sosial dan konsep marketing politik dari Jennifer Lees khusunya model MOP (Market Oriented Product) dengan pendekatan kualitatif multimodalitas. Sebagai pisau analisis dipergunakan pisau analisis teks visual yang mampu menggali lebih dalam terhadap makna non verbal Jokowi dengan memutuskan memilih Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden. Data berupa foto penetapan calon Presiden dan calon wakil presiden dan dianalisis dengan anlisis teks digital.Temuan penelitian ini adalah bahwa pemilihan Ma’ruf Amin merupakan pilihan yang paling tepat dan akurat untuk mengalahkan Prabowo kedua kalinya. Dengan memilih Ma’ruf Amin, Jokowi sudah menang sebelum bertanding melawan Prabowo. Ma’ruf merupakan simbol, sarana, dan sumber kemenangan Jokowi.
Copyrights © 2019