Abstrak: Terdapat beberapa asumsi dasar atau “dogma” dalam interaksi intelektual dunia Barat dengan Islam. Antara lain dogma yang menyatakan bahwa ciri dunia Barat adalah rasional, berpikiran maju, berperikemanusiaan, dan karenanya lebih unggul dari dunia orient (Timur, termasuk Islam) yang disebut memiliki ciri statis, irasional dan terbelakang. Tulisan ini bermaksud memberikan gambaran selintas tentang akar-akar prasangka Barat kepada Islam yang kemudian memantul dalam berbagai tulisan dan ulasan kaum orientalis terhadap agama Islam dan kaum Muslim. Untuk mempertajam uraian, tulisan ini juga akan mengeksplorasi lebih jauh masalah evolusi sikap Barat terhadap Islam, dan implikasinya dalam pendekatan studi Islam yang berkembang di sana. Temuan yang diperoleh, citra dan studi Barat atas Timur, khususnya Timur Islam, yang cukup memadai dan obyektif sebenarnya sudah muncul sejak awal-awal kontak kaum Muslim dan orang-orang Eropa, terutama di kalangan pengemban ilmu pengetahuan dan filsafat. Tetapi benih ini mati dilibas oleh kecenderungan besar rivalitas ideologis Islam-Eropa, terutama Islam-Kristen, yang dipelopori terutama oleh para politisi, agamawan berwawasan dangkal, dan awam yang militan.Kata kunci: Prasangka Barat, evolusi sikap Barat, studi Islam.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019