Terapi antiretroviral (ARV) dilakukan dengan HIV / AIDS dengan meminum obat seumur hidup, untuk menekan jumlah virus. Kebanyakan orang memakai obat antiretroviral (ARV) memiliki beberapa efek samping, salah satunya menurun pada hemoglobin (Hb), yang dipengaruhi oleh durasi faktor terapi dan tingkat CD4. Sebagai akibat dari penggunaan lama obat antiretroviral (ARV) oleh efek samping yang menyebabkan penurunan hemoglobin. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan hubungan lama penggunaan ARV (Antiretroviral) pada tingkat hemoglobin pada orang dengan HIV / AIDS. Desain penelitian korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pasien HIV / AIDS yang menjalani terapi antiretroviral di Poliklinik VCT di Rumah Sakit Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto sebanyak 65 responden. Sampel sebanyak 25 responden diambil secara purposive sampling. Pengambilan data lama menggunakan obat ARV dengan menggunakan observasi rekam medis dan konsentrasi hemoglobin digunakan alat cek hemoglobin (Hb Quick Chek) dan data sekunder. Uji analisis data menggunakan Spearman rho menunjukkan ? (0,002) <? (0,05), itu berarti bahwa ada hubungan jangka panjang dengan penggunaan kadar hemoglobin ARV obat. Penurunan hemoglobin dapat terjadi karena obat antiretroviral cenderung menghambat enzim reverse transcriptase dan menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang belakang sehingga hemoglobin dalam darah sangat rendah yang menyebabkan anemia. Salah satu cara untuk menekan terjadinya efek samping dapat dilakukan dengan mengonsumsi suplemen yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
Copyrights © 2016