Manusia di alam semesta ini, selain sebagai abdi Allah, juga sebagai khalifah Allah.Allah telah menganugrahkan akal kepada manusia agar mereka dapat memikirkantanda-tanda kebesaran Allah guna memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna untukmemakmurkan bumi. Akal pikiran yang dimiliki oleh manusia inilah yang membedakandengan makhluk-makhluk Allah SWT lainnya. Dan dengan akal pikiran yang dimilikiini pulalah manusia menempati tempat tertinggi di antara mahluk-mahluk Allah lainnya.Namun begitu juga sebaliknya, apabila manusia tidak mampu menggunakan akalpikirannya dengan baik, maka derajat manusia akan lebih rendah bahkan lebih hinadibandingkan dengan makhluk lainnya. Tidak sedikit Al-Qur?an dan hadis Nabi yangmenganjurkan serta mendorong manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan danteknologi. Namun sangatlah ironis, jika diamati di dalam kehidupan rialitis dewasa ini,justru umat non-muslimlah yang giat dan banyak menggunakan akal untuk memperolehdan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga umat Islam hanyamenjadi konsumen ilmu belaka. Untuk itu, melalui karya yang sederhana ini, penulisingin merekonstruksi kembali ingatan kita, ?bagaimana sebenarnya eksistensi akal dalammendorong pemikiran ilmiah dan penghargaan terhadap ilmu pengetahuan dalam Islam?.Kata Kunci: Islam, akal, Pemikiran Ilmiah, IPTEK.
Copyrights © 2015